15.

4.7K 634 154
                                        

Dan disinilah Yeonjun sekarang. Mondar-mandir di depan kamar mandi; ragu untuk masuk ke dalam.

"Bagaimana ya..." gumamnya sembari mencuri pandang ke arah Soobin yang menatapnya kesal.

"Ayo masuk kesini, om!" rengek Soobin sembari memainkan buih sabun.

Yeonjun heran, ada apa Soobin tiba-tiba mengajaknya mandi bersama? Apa anak itu tidak takut kalau Yeonjun akan berbuat hal tak senonoh pada dirinya?

Ah, Yeonjun lupa, Soobin sepolos itu 'kan?

"Iish! Cepattt!!!" Soobin makin merengek bahkan hampir melemparkan lilin kayu manis.

"Ck, iya-iya..." Yeonjun pasrah, kakinya mulai menginjak ubin lantai kamar mandi yang dingin.

"Lalu? Sekarang apa?" tanya Yeonjun.

Soobin tertawa girang dan memajukan tubuhnya. "Sini sini..." Soobin menunjuk tempat yang masih tersisa di bath tub; tepat di belakangnya.

Lagi-lagi Yeonjun menghela nafas, memanjatkan doa kepada Tuhan, semoga dirinya tidak melakukan sesuatu yang tidak-tidak kepada Soobin.

Yeonjun menurut, dia melepaskan kaosnya dan masuk ke dalam bath tub.

"Apakah orang-orang mandi dengan celana? Soobin baru tahu...." ucap Soobin sembari menyender di dada Yeonjun, membuat yang lebih tua menahan nafasnya.

Yeonjun memejamkan matanya kemudian mengalihkan pandangan, kemanapun asalkan tidak bertemu kedua manik polos yang menatapnya dengan berbinar.

"Om, bicara apa dengan ayah?" tanya Soobin sembari mengambil jari tangan Yeonjun.

"Apa? Aku? Tidak ada," jawab Yeonjun masih mengalihkan pandangannya.

Soobin mendongak untuk menatap wajah Yeonjun yang ada di atasnya. "Tampan..." gumamnya membuat telinga Yeonjun memerah.

"Sebenarnya apa tujuanmu mengajak mandi bersama seperti ini? Soobin?" tanya Yeonjun.

Soobin mengerjapkan matanya dan menunduk untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan Yeonjun. "Apakah perlu alasan? Soobin tidak tahu, hanya ingin..." ucapnya.

Yeonjun menghela nafas dan beranjak untuk segera keluar dari bath tub. Namun, pergerakannya terhenti karena Soobin membalik tubuhnya dan memeluk erat tubuh Yeonjun.

"Temani Soobin... Soobin ingin bersama Om Yeonjun..." lirihnya.

Yeonjun akhirnya mengalah dan memutuskan untuk kembali duduk di bath up dengan Soobin yang kembali menyender di dadanya; seperti posisi semula.

"Kamu akan lulus SMA sebulan lagi bukan?" tanya Yeonjun.

Soobin yang sedang memainkan jari Yeonjun itu mengangguk.

"Itu berarti kamu siap untuk upacara pemberkatan untuk penerus Kim?" lanjut Yeonjun membuat Soobin mengerutkan dahinya.

Soobin akhirnya mengendikkan bahunya. "Entahlah, Soobin tidak tahu hal-hal seperti itu." Soobin menyahut dengan polos.

Yeonjun menghela nafas dan menatap heran Soobin yang tersenyum cerah kepadanya.

Soobin tak mengucapkan sepatah katapun dan langsung meletakkan tangan kanan Yeonjun di atas perutnya.

"A-apa?" Yeonjun gugup, wajahnya semerah tomat sekarang.

"Adik bayi ingin bertemu ayahnya!" ujar Soobin sembari menggerakkan tangan Yeonjun yang berada di atas perutnya itu.

"Apa dia tidak menendang?" tanya Soobin cemberut.

Yeonjun menepuk dahinya. "Tentu saja belum, dia bahkan belum sebulan disini, sayang."

Avunculus ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang