"Taehyun, ayo undur saja persiapan pernikahan kita."
Taehyun mendelik dan menggebrak meja, wajahnya memerah karena kesal. "Kenapa? Bukankah kita sudah sepakat bahwa akan mempersiapkan pernikahan hari ini?!"
Yeonjun menghela nafas. "Maaf, aku tidak menerima penolakan. Ada yang harus aku urus."
Lama kelamaan, Taehyun mulai geram, ia kemudian berteriak, "SOOBIN TERUS, SOOBIN TERUS!"
Yeonjun menghentikan langkahnya.
"SELALU SOOBIN! SOOBIN INI, SOOBIN ITU!" Taehyun berjalan dengan cepat dan mencengkeram erat kerah baju Yeonjun. "Katakan... Kau mencintai Soobin?" tanyanya.
"AKU TANYA! KAU CINTA SOOBIN?!"
"IYA!" Mendengar itu, seketika Taehyun tersentak; tangannya yang tadi mencengkeram erat baju Yeonjun perlahan terlepas.
"Aku mencintai Soobin. Puas?!" Yeonjun membentak Taehyun, seluruh emosi yang tadinya ia simpan kini ia luapkan.
"Oh?" Suara Taehyun terdengar bergetar; seluruh tubuhnya melemas.
"Bajingan..." bisik Taehyun. "Kalau kau tidak mencintai diriku, tapi kenapa selama ini kau malah memperlakukan diriku seperti itu?!"
"Jika kau menolak diriku dengan keras sejak dulu. Mungkin aku tak perlu mempermalukan diri seperti ini..."
"Aku tak perlu melakukan banyak hal hanya untuk mendapatkan dirimu..." Taehyun menatap sendu wajah Yeonjun, "untuk dirimu, yang nyatanya tak hadir untukku."
"Ah menyedihkan. Sangat menyedihkan." Taehyun berjalan pergi menuju pintu utama dari rumah Yeonjun itu.
Prok! Prok!
"Wah sepertinya ada yang bertengkar."
Taehyun menghentikan jalannya dan menatap Soobin yang kini duduk di ruang tamu sembari tersenyum kearahnya.
"Hm? Kenapa melihat diriku seperti itu? Mau mengemis?" tanya Soobin mengejek, puas melihat Taehyun yang menyedihkan itu.
Taehyun berjalan mendekati Soobin dan memukul pipi Soobin. "Hilangkan wajah sombong itu, bocah." Taehyun berujar marah.
Soobin mendecih dan berdiri sembari memandang remeh Taehyun. "Kau pantas mendapatkan nya, pendek."
"Lalu sekarang mau apa? Merebut Yeonjun lagi? Tapi dia itu mencintai diriku bukan?"
Soobin menunjuk nunjuk wajah Taehyun. "Camkan. Yang dicintai itu, aku, hanya aku. Dan catat, bukan kau..."
"Cinta iya cinta. Tapi tak ada seorangpun yang tahu kalian saling mencintai karena pernikahan tertutup. Dasar pemeran pengganti." Taehyun menyeringai sesaat sebelum sebuah pukulan melayang ke dadanya.
BUGH!
Taehyun jatuh tersungkur; nafasnya terengah-engah. Sungguh, pukulan Soobin itu sangat menyakitkan.
Ia mendongak, memandang Soobin yang kini menatapnya bak seorang iblis yang siap membunuh.
"Uhuk!" Soobin mencekik leher Taehyun dengan kedua tangannya.
"Mati kau-"
"APA-APAAN INI?!" Yeonjun berlari dari arah tangga dan menarik kasar pergelangan tangan Soobin.
"Apa yang kau lakukan?!" tanya Yeonjun pada Soobin yang kini menunduk.
Taehyun mengambil nafas sebentar dan tersenyum kecil, saatnya ia mengambil peran; pura-pura pingsan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Avunculus ✓
Teen FictionAvunculus (n) paman dalam latin. Soobin menikah dengan pamannya sendiri, demi sesuatu yang harus diperbaiki. top: yeon bott: bin ⚠️arranged marriage, murder, mature scene, indirectly incest. ©2020, sauceiopath