Waktu berjalan dengan begitu cepat sejak ia pergi ke rumah kedua orang tuanya, dan kini kandungan Soobin sudah menginjak usia 9 bulan.
Kelahirannya bisa kapan saja, Yeonjun jadi terpaksa untuk mengambil cuti karena kini dia harus menjadi suami siaga.
Tapi dia agak takut sih kalau lihat Soobin. Memang umurnya saja yang sudah 30 tahun, tapi pertanyaannya masih seperti anak-anak.
Terkadang, seperti orang bodoh. Yeonjun selalu bertanya,
"Soobin kalau pup bayinya tidak keluar 'kan?"
"Kalau kepentok pintu perutnya meledak tidak?"
"Bayinya makan nasi lewat usus Soobin?"
"Bulat sekali seperti bola basket!"
Dan berbagai pertanyaan dan pernyataan bodoh lainnya yang diajukan Yeonjun mode bodoh.
Soobin seringkali ingin melelang Yeonjun saja, tapi kalau dilelang, yang bisa Soobin siksa siapa dong?
Urungkan saja niatnya, Soobin lebih suka lihat Yeonjun jadi babunya saja dibanding harus dilelang.
Dan kini Soobin dan babunya— maksudnya, Yeonjun. Sedang berada di ruang tamu, menonton kartun siang berdua.
"Kapan anniversary pernikahan kita?" tanya Soobin mendadak.
Yeonjun mengerutkan dahinya. "Kenapa bertanya begitu?"
"Soalnya kalau kita cerai, sepertinya pernikahan kita saja belum genap setahun," jawab Soobin sambil mengerucutkan bibirnya saat melihat kartun yang tiba-tiba dipotong oleh iklan.
"Dua bulan lagi, kurasa," sahut Yeonjun.
Soobin mengangguk. "Dua bulan lagi, bagaimana kalau rayakan anniversary dulu baru cerai?" usul Soobin.
Yeonjun terkekeh mengejek. "Kalau aku tidak mau?" ujarnya jahil.
Soobin menunduk. "Y-ya sudah, tidak perlu," ucapnya.
Yeonjun mendecih dan mengalihkan pandangannya namun atensinya kembali terfokus pada Soobin yang memainkan tangannya.
Tangan Yeonjun itu nyaman untuk dielus-elus, apalagi ada uratnya, seru untuk ditekan-tekan seperti bubble wrap.
"Kalau uratnya aku potong, Om mati tidak?" celetuk Soobin.
Yeonjun tergelak. "Kamu mau membunuhku? Ngomong-ngomong kenapa panggil Om lagi? Mau nostalgia?"
Soobin mendengus. "Memangnya kenapa? Kau itu tua, sebelas tahun lebih tua dariku kann," ucapnya sembari mengejek.
"Tapi aku awet muda tuh?"
"Tetap saja, tua. Sebentar lagi bau tanah."
"Pasangan kurang ajar."
Yeonjun mengusak rambut Soobin hingga tatanannya hancur. "Belum setahun, kamu banyak berubah, bin," ucapnya.
Soobin menghela nafas malas. "Ya gara-gara kau," tuduh Soobin penuh kekesalan.
Yeonjun tergelak. "Kenapa aku?"
"Masih tidak sadar? Dasar tidak waras," ujar Soobin agak emosi.
"Eh tunggu-" Soobin mencengkeram erat tangan Yeonjun, sekilas nafasnya terasa berhenti.
"Kenapa?" tanya Yeonjun yang bingung kenapa Soobin tiba-tiba beku seperti itu.
Mau Mannequin challenge?
Soobin mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya. "Tidak, cuma kontraksi palsu," ucapnya dan kembali memainkan tangan Yeonjun.
Yeonjun mengedipkan matanya berkali-kali. "Mau ke rumah sakit?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Avunculus ✓
Novela JuvenilAvunculus (n) paman dalam latin. Soobin menikah dengan pamannya sendiri, demi sesuatu yang harus diperbaiki. top: yeon bott: bin ⚠️arranged marriage, murder, mature scene, indirectly incest. ©2020, sauceiopath