29

4.2K 547 133
                                    

"Huft..." Soobin memandang langit-langit kamarnya dengan bosan.

Saking bosannya dia jadi bosan kalau bosan terus.

Jam 11 malam, harusnya Yeonjun sudah pulang 4 jam lalu. Tapi sekarang belum ada tanda-tanda bunyi mobilnya.

"Apa dia selingkuh?" Soobin menepuk pipinya. "Kalau benar-benar selingkuh awas saja, kubunuh."

Ngomong-ngomong soal Yeonjun, Soobin agak terkesima sih saat pertama tau kalau di keluarganya ada orang setampan itu.

Hei Soobin tidak sedang memuji Yeonjun ya!

Bayangkan 19 tahun dia hidup tapi tidak pernah tau ada orang bernama Yeonjun.

Tapi Yeonjun itu tidak memiliki darah asli keluarga Kim. Tidak apa deh, Soobin tidak incest wgwgwg.

Yeonjun juga umurnya sudah 30 tahun, tapi kok awet muda?

Apa karena Yeonjun itu tidak pernah menikah ya?

Tapi kalau duda kan biasanya lebih menggoda begitu, ada pengalaman juga dalam ekhem.

Ih bekas! Tidak jadi deh. Soobin lebih memilih Yeonjun yang masih bersih.

Eheheheh.

"Wah pikiranku jadi kotor," ucap Soobin pada dirinya.

Setelah lama termenung, Soobin mendengar suara deru mesin mobil dari halaman rumah.

"Akhirnya pulang!" seru Soobin dan memakai celananya. Fyi, dari tadi Soobin hanya memakai bawahan boxer dan sweater putih.

Soobin kemudian berlari keluar dari kamarnya untuk menemui Yeonjun.

"HEH JANGAN LARI-LARI!" Soobin langsung memelankan jalannya saat Yeonjun yang baru saja masuk mansion itu menegurnya.

"Apa?" tanya Yeonjun agak ngeri, Soobin kenapa lihat-lihat tubuhnya dari atas sampai bawah?

"Yeonjun habis dikejar setan atau bagaimana? Kenapa acak-acakan?" Soobin memicingkan matanya. "Yeonjun selingkuh?"

Yeonjun menoyor dahi Soobin. "Jangan aneh-aneh, aku tidak selingkuh. Sekretaris ku mengundurkan diri karena tidak kuat menghandle pekerjaan. Jadinya semua aku yang mengerjakan."

Baru saja Yeonjun menginjakkan kakinya di anak tangga pertama, Soobin menarik ujung jasnya.

"Ck, apa?"

Soobin mem-poutkan bibirnya. "Lapar, masak sana."

Yeonjun mengerutkan dahinya. "Kenapa aku? Kau saja sana, siapa yang dapat peran istrinya sih disini?"

"Tapi aku lelahh..."

"Lelah katamu? Hey, aku bekerja seharian tanpa istirahat dan pulang jam sebelas malam lalu diminta memasak lagi?"

Soobin menatap Yeonjun dengan kesal. "Kenapa marah-marah begitu sih? Aku cuma minta dibuatkan makanan, bukan dibuatkan seribu candi!"

"Tapi aku lelah!"

"Heyy suamimu yang manis ini sedang hamil, bertanggung jawablah sedikit. Sana masak!"

Yeonjun memejamkan matanya untuk menahan agar tidak mengumpat. "Kau- terserah! Mau makan apa?"

Soobin menepuk-nepuk kepala Yeonjun. "Bagus, anjing pintar. Aku ingin makan aligo olio? Eh apa sih namanya? Olio olive?"

Kesabaran Yeonjun benar-benar diuji. "Aglio e olio..." ucap Yeonjun mengoreksi.

Soobin mengendikkan bahunya. "Intinya itu, pakai daging. Cepat-cepat! Majikan tidak mau menunggu lama!"

Yeonjun menghela nafasnya dan berbelok arah ke dapur.

Avunculus ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang