Prolog

627 50 2
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan klik bintang di bawah kiri ya.
Enjoy the story 😊

~~~~

Izzan datang menghampiri Nada lalu duduk di sebelahnya. Nada pun buru-buru menyelesaikan tugasnya dan memasukkan semua barangnya ke dalam tas. Ia segera berdiri dan berjalan menjauhi Izzan tanpa sedikitpun menyapa atau bahkan menoleh. Ya, hal itu masih Nada lakukan semenjak Nanda meninggal. Nada menjauhi semua orang. Nada takut, sangat takut jika semua orang yang ia sayang akan pergi juga, seperti ayah, mas Nandi dan mas Nanda.

Izzan yang sudah menduga Nada akan pergi hanya menatap punggung Nada dengan sedih sambil memanggil namanya.

"Nad"

Nada yang baru berjalan beberapa meter pun berhenti sejenak.

"Zan," ucap Nada masih membelakangi Izzan.

"Kamu bilang Allah ga akan ngasih cobaan diluar batas kemampuan umatnya. But its too hard, its too painful," Nada menyelesaikan kalimatnya sambil menatap izzan dengan mata berkaca-kaca.

Nada segera membalikkan badannya kembali lalu berjalan cepat menjauhi Izzan sambil mengusap air matanya yang telah ia tahan semenjak memanggil nama Izzan. Izzan diam menatap kepergian Nada, tak berusaha mengejarnya. Sudah hampir 3 bulan Nanda meninggal dan sudah selama itu pula Nada menghindari sahabat-sahabatnya.

SHANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang