#8 Maafin Nada Ya

141 24 0
                                    

Hari-hari berikutnya dilalui Nada dengan penuh keceriaan, ya seperti Nada yang dulu. Nada dan Sam disibukkan dengan berlembar-lembar surat lamaran pekerjaan dan interview, Gege magang di kantor papi karena papi belum mempercayakan sebuah jabatan kepada Gege, sedangkan Izzan memilih untuk melanjutkan sekolahnya dan ia juga ditawarkan menjadi asisten dosen sembari ia menyelesaikan S2 nya.

Seminggu setelah acara kejutan di rumah Nada, Sabtu paginya Nada pergi ke rumah Sam dengan setelan olahraga. Nada berencana menginap dan meminta maaf secara langsung kepada mereka semua. Nada memutuskan ke rumah Sam dengan berlari, itung-itung sekalian olahraga, karena memang jarak rumah Nada dan Sam tidak terlalu jauh. Lima menit berlari tidak membuat Nada terlalu berkeringat sehingga Nada memutuskan untuk berlari kembali mengelilingi komplek rumah Sam lalu kembali ke rumah Sam setelahnya. Nada yang kehausan memencet bel dengan tidak sabar.

Sam menuju pintu depan dan membukakan pintu tersebut. Terlihat Nada dengan bajunya yang setengah basah sedang menggerakan tangannya seperti orang meminta minum kepada Sam, saking hausnya Nada tidak sanggup berbicara. Sam hanya geleng-geleng kepala melihat Nada. Tanpa basa-basi Nada masuk ke dalam rumah Sam dan bergegas membuka kulkas. Nada menenggak sebotol penuh air dari kulkas setelah sebelumnya ia hanya berdiam beberapa menit di depan kulkas untuk ngadem.

Mama kemudian muncul dari arah belakang sambil membawa gunting dan sarung tangan. Mama biasanya mengisi Sabtu pagi dengan berkebun, merawat bunga-bunga yang ia tanam di halaman depan.

"Ma, Nada nginep ya," ucap Nada saat melihat mama.

"Nginep kok ya ga bawa apa-apa," jawab Sam sebelum mama sempat berbicara.

Sekarang giliran Nada yang geleng-geleng kepala mendengar ucapan Sam. Nada berjalan mendekati mama dan menggandeng lengannya. Sepertinya Sam lupa kalau kamar tamu di rumahnya sudah di klaim Nada menjadi kamarnya saking seringnya Nada nginep di sana. Nada pun juga meninggalkan beberapa baju dan peralatan mandinya di kamar tersebut.

"Sini Nada bantu ma," ucap Nada girang tanpa memedulikan Sam yang masih diam kebingungan melihat tingkah laku sahabatnya itu.

"Mandi dulu ih jorok keringetan gitu," ucap Sam lagi saat mama dan Nada berjalan meninggalkan dia.

"Ayay captain," jawab Nada sambil membalikkan badannya dan memberikan hormat pada Sam.

Tapi iyanya Nada berbanding terbalik dengan apa yang ia lakukan sekarang. Nada bukannya mandi tapi malah asyik merusak tanaman mama, ya bukannya membantu Nada yang ada malah merusak. Nada niatnya ingin memangkas ujung-ujung tanaman tetapi malah terpangkas menjadi setengahnya.

Mama hanya tertawa melihat Nada. Mama kemudian mengajarkan Nada cara memotong yang benar diselingi canda dan tawa dari mereka berdua. Kegiatan berkebun mereka akhirnya berakhir 45 menit kemudian dengan hasil yang jangan dibayangkan, karena sepertinya mama harus membeli beberapa tanaman baru lagi setelah ini.

Namun mama selalu senang jika Nada berkunjung ke rumahnya, maklum karena Sam anak tunggal dan tidak ada satu pun hobi mama yang sama dengan Sam. Sabtu di rumah Sam dilalui dengan sangat menyenangkan, baik itu bagi Nada, Sam, mama maupun papa. Setelah berkebun tadi mama menyuruh Nada mandi sementara mama menyiapkan sarapan untuk mereka. Sarapan pun juga berlangsung penuh kehangatan, setiap Nada berkunjung pasti suasana rumah menjadi lebih hidup.

Siang harinya Nada bersikeras untuk membantu mama memasak padahal Sam sudah melarang Nada karena ia tau Nada akan menghancurkan dapur, menjadikannya kapal pecah seperti sebelum-sebelumnya. Nada memohon dengan mengandalkan puppy eyes nya yang selalu berhasil meluluhkan hati siapa saja, ditambah dengan janji palsu Nada bahwa ia kali ini tidak akan membuat kekacauan. Tapi ternyata hari ini Nada memenuhi janjinya walau dapur tetaplah tidak bisa dibilang terlihat normal untuk orang yang sedang memasak.

SHANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang