Masuknya Sam ke Rumah Sakit membuat Nada yakin bahwa ia sangat takut kehilangan Sam, ia tidak sanggup hidup tanpa Sam, namun berbeda dengan perasaan takut Nada kehilangan yang lain. Nada hanya ingin berada di samping Sam setiap saat, Nada selalu merindukan pelukan hangat dan kalimat penenang Sam, Nada tidak suka melihat Sam sakit, Nada tidak suka Sam memberikan perhatian lebih kepada perempuan lain.
Sepulang dari kantor Nada menuju rumah pohon, Nada ingin menikmati senja disana. Namun Nada lupa mengabari Sam karena kemaren Sam bilang ia akan menjemput Nada. Nada baru sadar ponselnya mati saat sudah tiba disana. Nada menyiapkan dirinya dengan omelan Sam setelah ini, sekarang Nada hanya ingin menikmati indahnya langit jingga.
Sam tiba di kantor Nada beberapa menit setelah Nada menuju rumah pohon. Sam menunggu setidaknya selama 15 menit namun Nada tak kunjung keluar. Ia mencoba menelepon Nada namun ponsel itu tidak aktif. Sam bermaksud menuju meja kerja Nada. Di lobby Sam bertemu rekan kerja Nada, Iren. Iren yang melihat Sam di lobby segera menghampiri Sam dan mengatakan bahwa Nada sudah pulang dari tadi. Sam kembali ke mobilnya, dengan sedikit keraguan Sam menuju rumah pohon, meskipun ada kemungkinan Nada langsung pulang rumah.
Sam berjalan sepanjang tepian danau menuju rumah pohon. Sam tersenyum, feeling nya kali ini benar. Dari kejauhan tampak Nada yang sedang menikmati sunset di hadapannya. Sam segera menghampiri Nada.
"Kamu pasti lupa kalo aku mau jemput," ucap Sam.
"Sorry," jawab Nada menangkupkan kedua tangannya seperti gerakan memohon.
"Sam," panggil Nada.
"Ya?" ucap Sam menatap Nada.
"Hmm, gajadi deh," jawab Nada setelah bergumam cukup lama.
Sam tiba-tiba memeluk Nada kemudian mencium keningnya lembut. Kekagetan Nada berubah menjadi rasa deg-degan akibat perlakuan Sam. Belum lagi sebenarnya hal yang akan Nada katakan tadi rencananya adalah ungkapan perasaan Nada. Jantung Nada berdetak lebih cepat dari biasanya.
"I love you," ucap Sam.
Nada diam, mencoba menenangkan jantungnya yang berdetak tidak karuan. Ini kali pertama Nada merasakan hal tersebut padahal Sam tidak jarang memeluk Nada. Nada jadi teringat jawaban Sam saat Nada bertanya apa itu cinta.
Kamu deg-degan kalo meluk dia.
Dan itu yang Nada rasakan sekarang.
"Kamu deg-degan," ucap Sam sambil tersenyum.
Nada menyembunyikan wajahnya, malu. Sam tertawa kecil melihat tingkah Nada. Kemudian Sam melepaskan pelukannya dan menatap Nada.
"Will you marry me?" tanya Sam.
"I will," jawab Nada tanpa ragu.
Jawaban Nada dihadiahi pelukan lagi oleh Sam. Nada membalas erat pelukan Sam. Keduanya tersenyum bahagia.
Bulan-bulan berikutnya para ibu-ibu disibukkan dengan persiapan pernikahan Sam dan Nada, mereka terlihat lebih sibuk daripada yang akan menikah, mereka juga tampak sangat antusias terutama ketika pertama kali mendengar kabar ini langsung dari Sam dan Nada. Dua minggu kemudian Sam dan Nada akhirnya resmi menjadi pasangan suami istri. Nada meminta, lebih tepatnya memohon pada Sam agar mereka tinggal di rumahnya saja. Nada tidak mau meninggalkan rumah itu, satu-satunya kenangan Nada dan keluarganya.
Tidak ada yang berubah dari hubungan Sam dan Nada, yang membedakan hanya mereka sekarang tinggal satu atap, jangan lupa Sam menjadi penonton setia kehancuran dapur Nada setiap hari. Sebelum menikah, banyak petuah-petuah dari mama, umi dan mami tentang bagaimana menjadi seorang istri, salah satunya menyiapkan makanan untuk suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHANA
DiversosKisah gadis 20 tahun yang kembali harus merasakan pahitnya kehilangan orang yang ia cintai, satu-satunya anggota keluarga yang ia punya. Sejak kejadian itu Nada pun mulai berubah. Nada turut kehilangan rasa percaya nya terhadap orang lain. Nada menj...