Shana membuka kembali album foto yang Bintang berikan, entah sudah berapa kali ia mengulangnya. Shana tidak bosan memandangi wajah-wajah cerianya yang tertangkap di kamera Bintang. Di perjalanan pulang kemarin Bintang menceritakan awal mula menyukai Shana, yang menjadi alasan utama ia mengabadikan setiap momen kebahagiaan Shana. Alasan lainnya yaitu sebagai pengobat rindu selama ia di US.
Shana masih takjub hingga detik ini, tak menyangka Bintang sudah selama itu menyukainya. Sepertinya harapan Bintang hampir terkabul karena Shana kembali mepertimbangkan lamaran Bintang, tak seperti hari-hari sebelumnya dimana ia mencoba mengabaikan ucapan Bintang kala itu.
Shana bahkan bertanya langsung pada Izzan, Gege serta Reza dan keluarganya mengenai lamaran Bintang. Ia juga video call an dengan Giga, Gaga serta Iffat dan keluarga. Hampir semua memberikan jawaban yang sama,
"Semuanya balik ke kamu lagi Shan, yang mau nikah kan kamu"
Tentu saja jawaban berbeda didapat dari teman berantem Shana yang tak lain tak bukan adalah Jef, Ikram serta Arion.
"Gila aja si kalo lo nolak"
"Heh terima aja sebelum dia sadar kalo dia kayanya salah orang"
"Kalo lo gamau buat gue aja"
Ya, jawaban terakhir keluar dari mulut Jef, membuat Rev menoyor kepala adiknya.
Sebelum benar-benar yakin dengan jawaban yang akan Shana berikan, ia mengunjungi makan ayah dan bundanya. Setibanya di sana, Shana teringat percakapannya dengan Bintang di depan rumahnya.
"Aku juga udah minta izin sama ayah bunda kamu Shan, tapi gatau deh diizinin apa engga. Semoga aja diizinin ya"
"Yah, bun, kak Bintang katanya udah kesini ya? Dikasih izin ga?"
"Yah, bun, Shana masih bingung nih. Jawab apa ya? Soalnya semuanya udah setuju"
"Yah, bun, Shana ga ngerti banget deh ini cinta-cintaan. Tapi kak Bintang baik sih suka nolongin Shana"
"Yah, bun, gimana ini?"
"Yah, bun, I love you"
Shana pergi meninggalkan makam ayah bundanya setelah melontarkan banyak pertanyaan. Meskipun tak mendapat jawaban, Shana selalu merasa tenang setelah mengunjungi mereka. Ia bercerita panjang lebar seperti sebelum-sebelumnya. Tak lupa ia berdoa sebelum benar-benar meninggalkan pemakaman tersebut.
Shana merogoh sakunya dan mengambil ponselnya. Ia mengetikkan SOS dan mengirimkannya pada Jef dan Ikram.Pesan itu layaknya sandi yang hanya dimengerti oleh mereka bertiga. Pesan itu berarti Shana ingin menghabiskan waktu bersama mereka berdua tanpa diganggu siapapun. Hal ini kerap mereka lakukan apabila satu atau bahkan mereka bertiga sedang ada masalah. Biasanya mereka akan berkumpul dulu di taman seberang Railey lalu akan pergi kemanapun yang mereka suka.
Shana tiba pertama di taman tersebut dan tak berapa lama muncul mobil Jef. Shana segera naik dan mematikan ponselnya, hal yang sama juga dilakukan mereka berdua. Ikram yang duduk di depan dan bertugas sebagai navigator mengeluarkan ponsel lain dari sakunya lalu menghidupkannya.
"Ke pantai yuk," ajak Shana setelah mematikan ponselnya.
"Yang deket aja kalo gitu," ucap Jef.
Ikram membuka laman pencarian dan mulai mencari pantai terdekat.
"Ada nih, 2 jam. Gimana?" tanya Ikram pada mereka berdua.
"Sikat, gue kan tidur doang di belakang," jawab Shana sambil tertawa melirik Jef.
"Sialan lo," ucap Jef membalas Shana.
"1 jam 15 menit nih ada, tapi pasirnya ga putih," ucap Ikram yang masih mencari.
"Hmmm..yaudah itu juga gapapa deh, yang penting jauh," jawab Shana sambil menyalakan musik.
"Let's gooooo," seru Shana lagi ketika mobil mulai melaju.
Di perjalanan pergi Shana masih semangat 45, bahkan bisa dibilang heboh sendiri sembari menirukan setiap suara penyanyi yang ia dengar. Jef dan Ikram tidak berkomentar apa pun dan hanya mengikuti alur kehebohan Shana. Mereka sangat paham Shana masih bimbang dengan keputusannya, makanya ia butuh waktu dan mengajak mereka berdua libur dadakan.
Mereka menghabiskan waktu di pantai tersebut hingga matahari benar-benar tenggelam. Berbeda dengan perjalan pergi, di perjalanan pulang hanya terdengar sayup-sayup musik yang menemani. Shana sudah tertidur lelap di menit ke 3 mobil melaju.
--------------------------------------------------------------
Bintang yang panik tidak bisa menghubungi Shana seharian mencoba menelepon Isyraf dan Rev. Keduanya menjawab santai pertanyaan Bintang saat ia memberitahukan bahwa Shana tidak bisa dihubungi, dan jawaban mereka pun sama persis.
"Paling pergi sama Jef Ikram. Lo tenang aja gausah panik gitu"
Rev pun menjelaskan bahwa itu sudah kebiasaan mereka bertiga. Jika satu waktu ponsel mereka semua mati, maka artinya mereka sedang pergi bersama, pergi kemana pun tak ada yang tau.
Shana juga menculik Rev dan Isyraf bergantian, ingin menghabiskan waktu satu hari dengan mereka berdua. Shana berpikir nanti setelah nikah mungkin ini hal yang sulit Shana lakukan. Ya, Shana sudah mantap dengan jawabannya. Namun ia akan memberi jawaban tersebut setelah One Day With Mas Rev dan One Day With Mas Is terlaksana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHANA
AcakKisah gadis 20 tahun yang kembali harus merasakan pahitnya kehilangan orang yang ia cintai, satu-satunya anggota keluarga yang ia punya. Sejak kejadian itu Nada pun mulai berubah. Nada turut kehilangan rasa percaya nya terhadap orang lain. Nada menj...