"Mas could you talk to her?" tanya Gege pada Giga.
Giga adalah salah satu orang yang paling dekat dengan Nada, selain Reza. Giga dan Reza merupakan dua sahabat Nandi. Kalau lagi dijahilin sama yang lain, Nada pasti senang banget mengadu ke Giga atau Reza bahkan lebih senang daripada mengadu ke Nandi, abangnya sendiri.
Kadang Nada lebih mendengarkan omongan Giga ataupun Reza daripada Nandi dan Nanda. Nada sayang banget sama Giga dan Reza sama besarnya dengan rasa sayang Nada kepada kedua abangnya. Apalagi semenjak Nandi pergi, mereka berdua menjadi lebih perhatian kepada Nada dan lebih protektif menjaga Nada layaknya saudara kandung.
"I'll try," jawab Giga.
Giga yang sekarang sudah bekerja menjadi lebih sibuk daripada sebelumnya. Giga bahkan sering kerja keluar kota. Hal ini membuat Giga agak sedikit tertinggal kabar mengenai Nada. Gege sudah menceritakan semua yang terjadi pada Nada dan Nanda dan Giga paham dengan perubahan sikap Nada.
Esok harinya Giga mendatangi salah satu tempat kerja Nada setelah sebelumnya ia meminta izin kepada bos Nada untuk meliburkan Nada hari itu.
"Nad ada yang nyariin," ucap salah satu teman kerja Nada.
"Siapa?" tanya Nada.
"Cowok, gatau siapa. Tuh di meja paling depan"Nada menghentikan pekerjaannya dan menuju meja yang ditunjuk temannya tersebut.
"Mas," panggil Nada dengan sedikit terkejut.
Giga tersenyum dan menyuruh Nada duduk.
"Mas ngapain disini?" tanya Nada.
"Mas udah bilang ke bos kamu kalo hari ini kamu izin"
"Izin?"
"Temenin mas yuk"Nada tidak langsung menjawab ajakan Giga. Ia menunduk selama beberapa saat.
"Mas udah lama ga jalan sama kamu, yuk bentar aja"
"Nada ambil tas dulu"Nada dan Giga masuk ke mobil dan Giga melajukannya ke sebuah taman yang dulu sering Nada dan Giga datangi. Di mobil hanya terdengar sayup-sayup alunan musik dari radio. Giga tidak bertanya apapun selama perjalanan karena ia juga tau Nada akan tetap diam.
Sesampainya di taman tersebut mereka berjalan berdampingan menyisir seluruh bagian taman yang tampak banyak perubahan dari terakhir kali mereka kesana. Setelah 10 menit berjalan tanpa percakapan, Giga akhirnya bersuara.
"Kalian kembar, kalian pasti bisa ngerasain perasaan satu sama lain. Kamu terus menghindar padahal kamu ingin selalu berada disisinya, karena kamu tau itu yang dia butuhkan saat ini. Tapi dia juga tau alasan kamu bersikap seperti ini, it'll hurt you more if you see him in that condition. You both know, cause you're meant for each other"
Nada yang mendengar penjelasan panjang Giga berusaha menahan air matanya. Ia sudah berjanji sama dirinya sendiri dan Nanda kalau ia tidak akan menangis lagi. Saat Nada hendak berbalik dan pergi, Giga segera memeluk Nada erat. Tangis Nada pun pecah. Nada menangis dipelukan Giga, membenarkan semua yang Giga ucapkan. Hampir 15 menit Nada menangis kemudian ia melepaskan pelukan Giga dan menghapus air matanya.
"Nada mau pulang Mas"
Mereka langsung beranjak ke mobil dan menuju rumah Nada. Di mobil mereka tidak membahas apapun tentang kejadian tadi. Nada memilih menghadap jendela sambil melamun. Giga juga tidak berusaha membujuk Nada untuk menemui Nanda ataupun meminta Nada berubah menjadi Nada yang dulu. Tak sampai 10 menit mereka sudah tiba di depan rumah Nada. Nada turun tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Saat Nada membuka pagar dan pintu rumahnya, Giga turun dari mobil dan memandang Nada dari jauh. Ia tidak yakin apa kalimat yang ia lontarkan tadi akan membuat Nada kembali seperti semula. Ia mengerti semua ini terlalu berat untuk Nada. Setelah beberapa lama Nada masuk ke rumahnya, Giga akhirnya masuk kembali ke mobil dan pergi.
--------------------------------------------------------------
"Don't you wanna see him? Sekali aja?" tanya Reza yang sedari tadi mengamati Nada melihat pintu kamar Nanda.
Ya, Nada memang benci rumah sakit tapi Nada setiap hari mengunjungi Nanda walaupun hanya berdiri 10 menit di depan pintu kamarnya. Reza satu-satunya yang tau bahwa Nada selalu berdiam disana setiap hari. Sampai akhirnya hari ini Reza menghampiri Nada.
"I can't," jawab Nada dengan sedikit bergetar.
Nada kemudian langsung pergi dan menuju tempat rahasia untuk menenangkan diri. Reza memandang kepergian Nada dengan sedih. Terlalu menyakitkan buat Reza melihat yang terjadi dengan keluarga mereka. Baru 2 tahun sejak kepergian Nandi dan sekarang Nanda sakit. Tak berapa lama terdengar sayup-sayup keributan dari kamar Nanda. Reza bergegas menuju kesana.
"Gue harus ketemu Nada, sekarang," ucap Nanda.
"Lo gaboleh kemana mana," jawab Sam sambil berusaha menahan Nanda yang hendak turun dari kasurnya.
"Lo yang bilang lo bakal ketemu Nada kalo lo udah sembuh," ucap Izzan.
"Nada ga akan mau liat lo kayak gini Nan," sambung Gege.
"Kalian tau kalo gue gaakan sembuh, Nada juga tau. So please, let me go," ucap Nanda lagi sambil masih berusaha turun dari kasurnya.
"She's here, everyday," ucap Reza membuka pintu kamar Nanda.
Perdebatan keempat sahabat itupun berhenti saat Reza masuk. Mereka semua melihat ke arah Reza dengan tatapan kebingungan.
"Nada selalu berdiri di sebrang kamar kamu, at least 10 minutes, everyday. Tapi dia ga pernah berani masuk dan ngeliat kamu Nan," jelas Reza.
Nanda terduduk mendengar penjelasan Reza, yang lain ikut terdiam hanyut dalam pikiran dan perasaan masing-masing. Nanda tau Nada benci rumah sakit dan dia juga tau saat Nada datang hari itu merupakan terakhir kalinya ia akan bertemu Nada. Nanda merasakan sesak di dadanya. Nanda akhirnya menangis untuk pertama kalinya. Ia benar-benar mengerti apa yang adiknya rasakan. Nada pasti sangat berat menginjakkan kakinya disini.
Sam, Izzan dan Gege memutuskan keluar dari kamar untuk memberikan Nanda ruang. Reza menghampiri Nanda dan memeluknya. Nanda menangis dalam diam selama beberapa saat. Tiba-tiba sakit Nanda kambuh dan monitor jantung menunjukkan penuruan detak jantung Nanda.
"Nan..Nanda," panggil Reza panik.
Tak lama Nanda pingsan. Sam yang mendengar Reza meneriakkan nama Nanda segera membuka pintu kamar diikuti teman-temannya. Melihat Nanda pingsan, Gege yang terjauh dari pintu langsung berlalu dan mencari dokter. Gege datang dengan dokter dan suster yang langsung memeriksa kondisi Nanda. Beberapa hari kebelakang Nanda menunjukkan perbaikan kondisi dan Nanda yang hari ini tiba-tiba drop membuat mereka panik.
![](https://img.wattpad.com/cover/223217700-288-k594124.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHANA
DiversosKisah gadis 20 tahun yang kembali harus merasakan pahitnya kehilangan orang yang ia cintai, satu-satunya anggota keluarga yang ia punya. Sejak kejadian itu Nada pun mulai berubah. Nada turut kehilangan rasa percaya nya terhadap orang lain. Nada menj...