chapter 3

146 15 7
                                    

"bayang-bayang dirinya selalu menghantui pikiranku.
-Aurellia

Malam hari Aurellia merebahkan dirinya di atas kasur dengan santai sambil mendengarkan musik, tiba-tiba ia mengingat kejadian tadi pagi di ruangan kelas musik melihat samudra bernyanyi sambil memainkan gitarnya, dirinya terus tersenyum memikirkan samudra sambil berbicara sendiri.

"Yaampun dra penampilan di ruang musik ajah udah bagus gimana kalau tampil coba, udah ganteng terus keren, hmmm tapi sayangnya gue cuman bisa suka lo dalam diam, apalagi gue denger lo udah di jodohhin sama Aninda, kaya apa sih dra Aninda? dia pastik cantik ya sampe lo deket terus sama dia, beruntung ya dia", ucap Aurellia berbicara sendirian.

Tiba-tiba bunda Syahnaz Marshanda mengetuk pintu kamar Aurellia ya itu adalah bundanya Aurellia, Aurellia kaget ketika bundanya mengetuk pintu kamarnya,"apa bunda gue denger ucapan gue panjang lebar tadi? Haduh gimana kalau tau, bisa malu gue" batin Aurellia.

"Li", ucap Marshanda sambil mengetuk pintu.

"Iya Bun kenapa?", Tanya Aurellia yang masih rebahan di kasur.

"Bunda tadi denger kamu bicara sama siapa?", Tanya Marshanda penasaran.

Belum menjawab pertanyaan bundanya Aurellia berlari membuka pintu kamarnya.

"Eh bunda", ucap Aurellia sambil terseyum.

"Kamu tadi bicara sama siapa?", Tanya Marshanda sambil melihat dalam kamar Aurellia.

"Ga bicara sama siapa-siapa ko Bun aku lagi dengerin hendset nih liat", Aurellia mengeles ke bundanya ia tak ingin bundanya tau kalau dirinya tadi bicara sendiri membahas tentang samudra.

"Oh kamu nyanyi sendiri ya pasti? Oh iya bunda mau ajak kamu makan ayu ke bawah bunda udah siapin ke buru dingin makanannya", ajak Marshanda ke Aurellia untuk makan malam bersama-sama.

"Alhamdulillah bunda ngira aku nyanyi", batin Aurellia.

Aurellia meng-iyakan ajakan bundanya, ia menyusul bundanya ke meja makan, di sana terlihat sudah ada Raka yunando dan Aril Rinaldi dia itu adalah ayahnya dan abangnya Aurellia mereka berdua terlihat sedang asik mengobrol bersama, terlihat juga bundanya sedang menyiapkan makanan Yang akan di makan, Aurellia menghampiri ayah dan abang nya ke meja makan.

"Hai yah bang", sapa Aurellia.

"Hai nak", balas Raka.

"Baru keluar kamar lu de?", Tanya Aril.

"Dari pulang sekolah kamu baru keluar kamar Li?", Tanya Raka.

"Hehe Iyah", jawab Aurellia sambil menyengir.

"Kaya burung Lu de mirip malah haha", ledek Aril.

"Ish apasi Abang", Aurellia memukul bahu abangnya.

"Jangan berantem Ril Li", ucap Raka.

"Dia duluan tuh yah", ucap Aurellia dengan nada tinggi.

"Udah mending di makan makananya", ucap Marshanda.

"Gimana sekolah baru kamu Li? Betah ga?", ucap Raka.

"Betah lah yah orang ada gebetan baru haha", ledek Aril.

AurelliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang