"terkadang perasaan datang tiba-tiba dengan waktu yang tidak tepat".
-Samudra"Sekuat kita menghilangkan rasa kalau hati tidak bisa, percuma".
-Aurellia.Hujan deras tadi malam membuat Aurellia pagi ini tidur nyenyak hingga males untuk bangun dari tempat tidurnya apalagi ditambah udaranya mendukung banget untuk tidur, mungkin begitu juga dengan anak sekolah lainnya malas untuk bangun sama seperti Aurellia.
"Lia bangun nanti kamu telat ke sekolah", Marshanda membangun kan Aurellia sambil membuka selimut menutupi tubuh Aurellia.
"Nanti ya bun 5 menit lagi aku masih ngantuk banget", Aurellia membalik kan tubuhnya ke kanan sambil memeluk gulingnya.
"Lia ini udah jam set 7", ucap Marshanda sambil menggoyang-goyangkan tubuh Aurellia.
Aurellia langsung bangun dari tempat tidurnya melihat ke arah jam dinding, Aurellia kaget langsung berlari ke luar kamar menuju ke kamar mandi, Marshanda nampak heran melihat Aurellia.
Marshanda mengeleng-gelengkan kepalanya, "Lia Lia".
Setelah selesai semuanya mulai dari mandi, memakai baju, sedikit dandan hanya dengan memakai bedak bayi dan liptint pink favoritnya, dan merapihkan buku-buku pelajaran nya Aurellia keluar terburu-buru berpamitan.
"Bun ko ayah udah ga ada?", Tanya Aurellia bingung melihat ayahnya sudah tidak ada di meja makan.
"Ayah udah berangkat dari jam 6 katanya sih ada orang yang mau ketemu ayah di kantor", ucap bundanya sambil mengambil nasi goreng untuk Aurellia.
"Terus aku berangkat sama siapa bun ini udah telat banget", ucap Aurellia dengan muka yang panik.
Melihat muka panik Aurellia yang lucu Ariel tertawa terbahak-bahak, "hahaha".
Aurellia heran melihat abangnya tertawa seperti itu ada apa dengannya apa ada yang lucu? dan bundanya sudah tak heran kelakuan abangnya itu pasti mau meledek adenya.
"Aneh banget", ucap Aurellia sambil melihat ke arah abangnya.
"Muka lu kalau lagi panik lucu sumpah haha", ucap Ariel yang masih tertawa.
"Ril jangan mulai deh masih pagi", ucap Marshanda.
"Iya bun omelin ajah", ucap Aurellia senang pagi ini bundanya membela dirinya di depan abangnya.
"Kaya bebek lagian bun manyun-manyun haha", ledek Ariel.
"Bareng abang kamu ajah Li berangkat nya", ucap Marshanda.
"Ga ah bun abang naik motor nya kenceng banget", ucap Aurellia menolak tawaran bundanya bukannya ia tak mau berangkat bareng dengan abangnya sewaktu ia masih sekolah di Jakarta dirinya pernah berangkat bareng sekolah dengan abangnya, abangnya membawa motor dengan kelajuan kencang membuat Aurellia pusing dan mual-mual sejak hari itu ia tak mau di hantarkan lagi oleh abangnya lagi, tapi sebenarnya abangnya tidak salah tapi di sisi lain salah juga sih haduh cewe😂, waktu dulu ia meminta abangnya cepat-cepat membawa motornya karena dulu ia sudah telat berangkat ke sekolah.
"Waktu itu kan lu yang minta cepetin motornya yaudah gue kencengin dasar ya", ucap Ariel.
"Udah ah mau naik gojek ajah nih udah mau dateng , bye bun assalamualaikum", pamit Aurellia ke bundanya.
"Tapi kamu belum sarapan Li", ucap Marshanda.
"Di sekolah ajah bun, dahhh byeee assalamualaikum", Aurellia berlari terburu-buru keluar rumah.
🔹🔹🔹
Beberapa menit kemudian sampai di depan gerbang sekolahnya teryata gerbang sekolah sudah di tutup oleh pak satpam.
"Pak tolong bukain ya pak saya kan cuman telat 2 menit ajah", ucap Aurellia.
"Ga bisa neng", ucap pak satpam.
"Pak ayolah masa bapak biarin saya bolos kan ga baik", bujuk Aurellia.
"Yaudah cepet masuk", pak satpam mempersilahkan masuk ke Aurellia dengan nada tegas.
Aurellia langsung masuk dan menuju ke kelasnya.
di dalam kelas sudah ada pak Sobri yang sedang menjelaskan pelajaran, pak sobri termasuk guru killer di sekolahnya.
"Assalamualaikum", salam Aurellia memasuki kelasnya.
"Wa'alaikum salam", balas salam semua penghuni kelas termasuk juga pak sobri.
"Lia telat", batin Samudra.
"Ko Lia tumben telat", batin Samuel.
"Kenapa kamu baru dateng?", Tanya pak Sobri dengan nada tegas.
"Maaf pak saya telat" Aurellia menunduk di depan pak Sobri.
"Yaudah kamu sekarang keluar hormat keruang bendera sampai jam istirahat", suruh pak Sobri dengan nada tegas.
"Tapi pak", ucap Aurellia.
"Cepet ga ada tapi-tapian atau mau saya tambah hukuman kamu", ucap pak Sobri dengan nada yang masih tegas.
Akhirnya Aurellia keluar dari kelas menuju ke arah lapangan.
"Pak saya izin ke kamar mandi ya", ucap samudra pura-pura ke kamar mandi padahal ia ingin menyusul Aurellia karena ia tak tega melihat Aurellia di hukum apalagi sendirian.
"Tapi jangan lama-lama", ucap pak Sobri.
Tidak lama kemudian setelah Samudra keluar kelas, Samuel juga meminta izin ke pak Sobri untuk pura-pura ke kamar mandi seperti Samudra, "pak saya juga mau ke kamar mandi"
"Ga bisa nanti ajah setelah Samudra balik ke sini", ucap pak Sobri.
"Tapi saya kebelet pak", ucap Samuel.
"Mau kamu tidak saya kasih masuk ketika jam pelajaran saya", ucap pak Sobri.
Samuel mendengus kesal niatnya ingin menghampiri Aurellia gagal, padahal ia tidak tega melihat Aurellia di hukum apalagi sampai jam istirahat, padahal dirinya ingin menemani Aurellia sampai hukuman selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurellia
Teen FictionAurellia memiliki perasaan kepada samudra begitu pun juga samudra memiliki perasaan yang sama seperti Aurellia tapi keadaan yang tidak menyatukan mereka, Aurellia lebih memilih Samuel karena ia mendengar samudra miliki kekasih. Penasaran dengan kisa...