chapter 25

40 12 16
                                    

Hari ini hari pelajaran pak Sobri, guru terkiller sejagat di sekolah SMA 1 MENTARI BEKASI, pak Sobri itu mengajar matematika, seperti biasa ketika pak Sobri masuk ke kelas semua diam dan kelas menjadi hening, pak Sobri memasuki kelas mengucapkan salam ke semua murid yang ada di kelas, semua murid langsung membalas salam pak Sobri, setelah itu pak Sobri duduk di tempatnya, sebelum pak Sobri menjelaskan pelajaran nya, pak Sobri menunjuk Samudra dan Aurellia dengan tatapan yang tajam.

"Maju kalian berdua", ucap pak Sobri tegas

"Duh pasti gara-gara kemarin, tapi apa samudra juga ga ada di kelas ko dia ikut di tunjuk", batin Aurellia.

"Kenapa gue sama Lia di panggil", batin Samudra.

"Kenapa kalian diam, maju", ucap pak Sobri tegas dengan tatapan yang tajam.

"Iya pak", ucap Samudra dan Aurellia berbarengan.

Aurellia dan Samudra langsung maju ke depan kelas, mereka berdua berdiri di depan kelas.

"Kamu Samudra waktu itu dan kemarin saya sengaja diam ajah ga Negor kamu", ucap pak Sobri.

"Dan kamu Aurellia kamu masih terlalu baru kamu juga kenapa bisa bolos kemarin di pelajaran saya", ucap pak Sobri.

Aurellia hanya bisa menunduk dan menahan malu, ia bingung apa yang ia lakukan sekarang, beda dengan Samudra yang terlihat santai.

"Apa salah saya pak?", Tanya Samudra.

"Masih ajah nanya kamu, kamu bolos pas saya hukum Aurellia waktu itu kemana kamu, jangan-jangan kamu ke kantin", ucap pak Sobri dengan nada marah.

"Pak maaf saya minta maaf kemarin saya-- Aurellia belum melanjutkan ucapannya pak Sobri membentak tegas.

"Keluar kalian berdua dari pelajaran saya berdiri di tengah lapangan hormat di tiang bendera", ucap pak Sobri sambil menunjuk ke arah pintu.

"Tapi pak", ucap Aurellia dan Samudra berbarengan.

"Saya ga suka di bantah setelah hormat dari tiang bendera sampai jam istirahat kalian sapu dan pel ruang perpustakaan, kalau kalian bantah lagi saya tambah hukuman kalian dan selesai hukuman selesai laporan ke saya", ucap pak Sobri dengan nada marah.

Aurellia dan Samudra langsung menuju ke lapangan, setelah sampai di lapangan mereka berdua langsung hormat ke arah bendera.

"Duh kejadian kedua ke ulang lagi ah males banget gue nanti kalau gue nambah jatuh cinta ke dia gimana?", batin Aurellia ngedumel.

"Kedua kalinya", batin Samudra tersenyum.

"Emang kemarin kemana?", Tanya Samudra.

"Duh dia malah ngajak gue ngobrol lagi", batin Aurellia sambil melihat ke arah Samudra.

Mata mereka saling bertemu, Aurellia langsung membuang muka nya dan pura-pura hormat ke atas bendera.

"Ga Li lu harus lupain rasa sama Samudra, lu udah ada Samuel Li", batin Aurellia.

"Ko diem ajah?", Tanya Samudra lagi.

"Ga kemana-mana", jawab Aurellia sambil tersenyum.

"Nih pake topi saya biar ga panas", ucap Samudra sambil memakai topi ke Aurellia.

"Ih kenapa si dia malah kaya gini, please hati tenang-tenang", batin Aurellia.

"Nanti Sam panas gimana", ucap Aurellia.

"Gpp", ucap Samudra.

"Sorry ya sam gara-gara saya Sam jadi di hukum", ucap Aurellia sambil hormat ke arah bendera.

AurelliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang