chapter 32

23 12 9
                                    

"Kenyataannya melihatnya bersama teman sendiri itu lebih menyakitkan dibanding dengan yang lain"
-Aurellia.

"Bertemu dengan mu lagi suatu keberuntungan dalam hidup, teryata semesta masih mengizinkan kita untuk bertemu"
-Angkasa.

1 Minggu kemudian...

"Assalamualaikum", salam kedua orang tua Aurellia sambil memencet bel rumahnya.

"Itu kaya suara ayah sama bunda deh", ucap Aurellia dengan dirinya sendiri sambil mengemil keripik singkong.

Aurellia berlari menuju ke arah pintu dan Aurellia langsung membuka pintunya, Aurellia langsung memeluk bundanya dirinya sangat merindukan bunda dan ayahnya.

"Bunda aku kangen banget sama bunda", ucap Aurellia yang masih memeluk bundanya.

"Bunda juga kangen banget sama kamu sayang", ucap bundanya sambil memeluk penuh kasih kasih sayang seorang ibu.

"Sama ayah ga nih?", Tanya ayahnya sambil tertawa.

"Ya kangen juga dong", ucap Aurellia yang langsung memeluk ayahnya.

"anak ayah masih manja ajah ya", ledek ayahnya sambil tertawa-tawa.

"Anak piyik mah emang manjanya ga akan hilang yah", ucap abangnya tiba-tiba dengan santainya sambil memakan keripik singkong.

"Abang ngerusak suasana tau", ucap Aurellia menatap abangnya sinis.

"Udah-udah ayo masuk", ajak bundanya.

"Iyaudah ayo kita masuk", ajak ayahnya juga.

"Ngomong-ngomong keripik aku mana ya Bun?", Tanya Aurellia ke bundanya sambil mencari-cari keripiknya di atas sofa.

"Mana bunda tau sayang, kan bunda baru dateng", jawab bundanya.

"Yaudah ayah sama bunda mau ke kamar dulu ya rapih-rapih dulu", ucap ayahnya.

"Iya yah", ucap Aurellia yang masih tengah sibuk mencari keripiknya.

"Bang liat keripik gue ga?", Tanya Aurellia.

"Ga liat", jawab abangnya sambil mengumpat kan kedua tangannya.

"Bohong", ucap Aurellia curiga menatap abangnya.

"Serem lu natap gue kaya gitu de Atut Atut atut", ledek abangnya sambil tertawa-tawa receh nya.

"Aku tau Abang ngumpetin keripik aku kan, itu apa di belakang", ucap Aurellia yang masih curiga.

"Ya ini tangan gue lah tuh", ucap Abang nya dengan pedenya mengangkat kedua tangannya ke atas tanpa di sadari satu bungkus keripik jatoh ke bawah lantai.

"Duh mampus gue bakalan ada teriakan nenek gambreng", batin abangnya.

Sebelum Aurellia berteriak abangnya berlari cepat ke atas kamar nya.

"Abanggggggggggggggg", teriak kencang Aurellia.

"Lia apasih kamu berisik?", Tanya bundanya dari atas.

"Bunda liat nih keripik aku habis tau", jawab Aurellia menunjukkan satu kantong keripik kosong.

"Yaudah beli lagi ajah Li gausah teriak-teriak ayah lagi tidur", ucap mamahnya turun dari atas memberi Aurellia uang 50.000.

"Oke siap bunda byeee, assalamualaikum", ucap Aurellia sambil berlari keluar rumah.

Aurellia berjalan menuju mini market dekat rumahnya, Aurellia mengambil beberapa ciki, wafer, biskuit dan minuman, setelah selesai memilih milih Aurellia langsung ke kasir membayarnya,  selesai membayar Aurellia keluar dari kini market, dirinya tiba-tiba ingin jus alpukat Aurellia berjalan menuju tukang jus, se sampai di tukang jus alpukat Aurellia melihat pandangan yang tidak mengenakan, raut wajah Aurellia berubah menjadi kecewa, terlihat Samudra sedang berduaan memegang pipi Jeniffer dengan penuh lembut ntah itu kasih sayang atau bukan, Aurellia menahan air matanya untuk tidak menetes yang ia lihat bukan Samudra dengan Aninda tapi dengan temannya sendiri sedang bermesraan.

AurelliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang