chapter 26

29 10 9
                                    

Aurellia berjalan masuk ke dalam kelas, kelas masih terlihat sepi karena Aurellia berangkat lebih pagi karena hari ini dirinya harus laporan ke pak Sobri karena kemarin dirinya tidak laporan dengan pak Sobri bisa-bisa jika dirinya tidak laporan hukuman nya di tambah lagi, terlihat di dalam kelas hanya ada Samuel, Hasna, Riski dan Rendika.

"Mumpung belum banyak orang apa ini kesempatan gue ya buat ngomong sama Samuel", batin Aurellia melihat ke arah Samuel yang tengah asik bercanda dengan temannya.

Aurellia langsung menghampiri Samuel, "Muel gue mau ngomong sama lu sebentar".

"Yaudah ngomong", ucapnya santai se akan tidak perduli kehadiran Aurellia.

"Sabar Li", batin Aurellia.

"Lu jangan gitu Muel, kalahin ego lu", bisik Rendika.

"Kalau emang lu ada masalah selesaiin muel masalah lu, kasihan tuh Lia, di tikung orang baru tau rasa lu", bisik Riski juga.

"Berdua", ucap Aurellia.

"Gue ga bisa", ucap Samuel dingin.

"Oh yaudah deh", ucap Aurellia dengan wajah yang kecewa dan berjalan ke tempat duduknya.

"Li sabar ya", ucap Hasna sambil tersenyum.

"Gpp na, gue mau ke ruangan pak Sobri dulu ya mau laporan", ucap Aurellia sambil melepas tasnya.

"Mau ngapain?", Tanya Hasna.

"Mau laporan kemarin kan gue belum laporan", ucap Aurellia sambil pergi keluar kelas.

"Samuel lu tega banget ya sama Lia", ucap Hasna menghampiri Samuel marah-marah dan mengebrak meja Samuel, Rendika dan Riski kaget.

"Santai dong", ucap Rendika.

"Iya santai dong", ucap Riski.

"Gausah ikut campur deh kalian", ucap Hasna menunjuk Rendika dan Riski dengan tatapan yang tajam. (Wuw galak).

"Galak amat mba", ucap Riski dan Rendika berbarengan.

"Tega?", Tanya Samuel sambil mengakat alisnya.

"Iya ga punya hati tau ga kalau emang lu ada masalah selesaiin dengan cara baik-baik, gue tau lu marah karena Lia gamau ketemu sama lu kan", ucap Hasna masih dengan nada marah-marahnya.

"Itu lu tau", ucap Samuel santai.

"asal lu tau Samuel Lia itu mau banget ketemu sama lu tapi dia di tahan sama Mawar", ucap Hasna dengan nada marah-marah.

"Di tahan Mawar, berarti mawar boongin gue", batin Samuel.

"Tapi Mawar sendiri yang bilang kalau Lia males ketemu sama gue", ucap Samuel.

"Mawar bilang kaya gitu, apa maksudnya?", batin Hasna.

"Terus lu lebih percaya sama omongan orang lain ketimbang omongan cewe lu sendiri, asal lu tau Samuel Lia berusaha keluar buat ketemu sama lu terus pas Lia udah keluar tapi lu udah ga ada", ucap Hasna masih sama dengan nada marah-marah.

"Gue egois banget", batin Samuel.

"Lu mending selesaiin masalah sama Lia, jangan nyakitin Lia Muel dengan sikap lu yang asing kaya orang lain", ucap Hasna.

"Bener kata Hasna mending lu susul Lia gih", ucap Rendika.

"Iya El susul selesai in sana baik-baik", ucap Riski.

Samuel berlari ke arah luar kelas tapi Samuel tidak menemukan keberadaan Aurellia di luar kelas.

"Tuh anak cepet banget ngilangnya", ucap Samuel sambil mentolak pinggangnya dengan kedua tangannya.

Samuel berjalan sepanjang koridor sekolah untuk mencari Aurellia, Samuel berhenti di ruang guru tiba-tiba Aurellia keluar dari ruang guru,  Aurellia kaget melihat Samuel ada di depannya begitu juga dengan Samuel, mata mereka saling bertemu satu sama lain, Aurellia gugup dan langsung berjalan menghiraukan Samuel yang ada di depannya tapi Samuel memegang tangan Aurellia, Aurellia langsung menepis tangannya yang di pegang Samuel Aurellia takut kalau ada yang melihat apalagi guru-guru.

"Gue duluan", ucap Aurellia sambil berjalan.

Samuel memegang tangannya Aurellia lagi, "lu ko ngehindar dari gue?"

"Apaan si gue cuma ga enak di liat sama yang lain bisa-bisa jadi gosip apalagi di liat guru", ucap Aurellia.

Samuel langsung menarik tangan Aurellia, Aurellia kaget ia berusaha untuk melepas tangannya tapi Samuel lebih kuat darinya.

"Ih apaan si lepas Samuel", ucap Aurellia sambil berusaha melepas tangannya.

"Ikut gue", ucap Samuel sambil mengandeng tangannya Aurellia,.

Mereka berdua sampai di taman belakang sekolah, di sana sepi tidak ada satu orang pun, Samuel sengaja mengajak Aurellia ke sini supaya bisa berbicara dengan Aurellia tanpa orang lain tau.

"Lepas", ucap Aurellia sambil melepas tangannya.

Ketika Aurellia ingin pergi, Samuel mengunci Aurellia ketembok dengan kedua tangannya.

"Duh muel apaan si", batin Aurellia.

"Kenapa jadi lu yang marah?", Tanya Samuel.

"Gue kesel sama lu lu ga pernah mau dengerin penjelasan gue sedikit pun", ucap Aurellia langsung mendorong Samuel.

"Harus nya gue yang marah kenapa jadi lu yang marah sama gue", ucap Samuel.

"Kenapa harus marah padahal gue ga salah", batin Aurellia.

"Mau lu apa si? Gue jelasin salah gue ngehindar dari lu juga salah", ucap Aurellia dengan nada marah-marah.

"kenapa jadi berantem gini dah", batin Samuel.

"Iya gue tau gue ga nemuin lu tapi apa harus lu giniin gue, asal lu tau ya gue udah berusaha buat nemuin lu tapi di lar--, belum melanjutkan ucapannya terpotong oleh ucapannya Samuel.

"Di larang sama Mawar kan?", Tanya Samuel.

"Ko dia bisa tau", batin Aurellia.

"Gue tau dari Hasna", ucap Samuel.

"Ko dia bisa baca pikiran gue", batin Aurellia.

"Kenapa diem?", Tanya Samuel.

"Yaudah ya gue ga mau debat ga jelas gini, gue minta maaf lagi tapi kalau ga di maafin juga gpp mungkin emang lu belum bisa terima", ucap Aurellia.

"Gue akan maafin lu tapi ada satu syarat", ucap Samuel.

"Segala pake syarat lagi", batin Aurellia.

"Syaratnya lu harus jalan sama gue besok pulang sekolah", ucap Samuel.

"Itu doang?", Tanya Aurellia sambil tertawa.

"Iyaa, kenapa lu ketawa?", Tanya Samuel sambil mencolek hidung Aurellia.

"Ya habisnya lucu sih gue kira syaratnya berat-berat", ucap Aurellia.

"Ga perlu, karena itu yang bikin gue seneng", ucap Samuel sambil tersenyum.

"Yee gombal", ucap Aurellia sambil pergi berjalan meninggalkan Samuel.

AurelliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang