20. karena banyu adalah air, maka ...

30.2K 3.2K 431
                                    

Dan itu orang benar-benar memenuhi kepalaku sampai saat ini. Bisa ampuh gitu ya mulut seksinya, Think about me always, Okay? Dan benar-benar kejadian dong. Aku kepikiran dia terus. Dia menempel di mana pun pikiranku berada.

Bibirnya ikut nempel di bibirmu juga nggak?

Mau kutempeleng!

Serius deh, dia bukan Uya Kuya 'kan?

Masa aku jalan di Tamansari nih, dari pintu masuk yang ada bekas kolam pemandian putri raja, jalan melewati lorong bawah tanah bareng pelancong-pelancong lain, sampai aku keluar lewat Plaza Ngasem, yang ada Banyu di mana-mana. Pak Banyu gentayangan di pikiranku! Mengikutiku ke mana-mana, minta ditabok banget.

Punya ilmu apa orang itu?

Di mana-mana, sepanjang mata memandang, tampangnya nggak pernah absen. Curiga nih. Apa gara-gara Tamansari ini istana air? Karena air adalah banyu. Maka tempat ini adalah istana banyu. Makanya Pak Banyu di mana-mana.

Gila. Maksa banget cocoklogi.

Tapi ini asli udah parah keterlalunnya. Masa sampai, aku ketemu bule-bule cuma pakai mini kolor yang jauh lebih hot pun, masih aja kepikirannya Pak Banyu yang habis mandi cuma pakai handuk di kamarku. Ada cowok manis dari Canada, he's flirting with me, masa aku-nya malah keinget Banyu jilat bibir!

Jilat bibir!

Ya ampuuuuun! Nggak ada obat nakalnya! Apalagi ciumannya!

Oke, aku butuh bantuan. Aku butuh teman. Kalau sendiri aku bisa gesrek kebanyakan Banyu. Aku bisa kembung kebanyakan Banyu.

Kuhubungi Gata dan memintanya supaya menemaniku makan siang. Awalnya, ia bilang banyak kerjaan, tapi aku memaksa. Akhirnya, dia mau.

Aku sudah di Ndalem Ngabean tempat yang aku dan Gata setujui. Ini salah satu restoran favorite-ku di Jogja. Lokasinya masih di kawasan keraton. Arsitektur bangunannya juga mirip keraton, karena memang di dalam keraton.

Makanannya enggak perlu diragukan deh, enak banget dengan harga luar biasa terjangkau. Tempatnya nyaman dan vibes-nya beda dari yang lain. Makan di sini serasa lagi jadi bangsawan. Pelayanannya memuaskan, menyenangkan, sopan, dan penuh senyum. Dijamin langsung good mood sekalinya masuk ke restoran ini.

O,ya, dan ini resto pernah jadi lokasi syuting film Java Heat, loh. Nggak makin pengin nyoba kalian?

Kubuka ponsel sambil menunggu Gata datang.

Geleng kepala aku melihat pesan masuk. "Nih orang udah heboh nyariin gue aja. Nggak ada kerjaan lain, ya? Nyariin mulu."

From Pak Banyu
Di mana, Re?
Saya di lobby

From Pak Banyu
Kamu lagi di luar?

Aku menutupnya tanpa membalas. Udah cukup lah kepalaku diisi dia, history chat nggak perlu banyak nama dia. Kembung beneran gue nanti.

Gata datang tidak lama setelahku. Ia agak cemberut hari ini. Mendadak jadi pendiam, datang-datang nyelonong duduk langsung sibuk sama handphone. Good vibes-nya ini restoran ga ngaruh ke dia. Perlu rukiyah lo, Ta.

"Ada orang di sini nih."

Ia melirikku sedetik. "Lagi sibuk."

"Dih, jual mahal banget," balasku sewot tapi dia tidak terprovokasi.

"Udah pesan?" tanyanya, akhirnya menatapku lebih dari dua detik.

Aku mengangguk. "Udah. Lo dari gawe?"

Jangan, Pak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang