My Return

11.7K 506 19
                                    

Summer after high school, when we first met
We make-out in your Mustang to Radiohead
And on my eighteenth birthday, we got matching tattoos

Used to steal your parents liquor and climb to the roof
Talk about our future like we had a clue
Never planned that one day I'd be losing you

In another life, I would be your girl
We keep all our promises, be us against the world
In another life, I would make you stay
So I don't have to say you were the one that got away
The one that got away.....

"THE ONEE..... THE ONE..... TH-"

"DHEA! SHUT THE MUSIC UP!! JEEZ! I CAN'T HEAR ANYTHING!"

Alunan music berjudul The one that got away by Katy Perry dari speaker dihentikan suara bariton itu. Seorang gadis keluar dari kamar mandinya dengan menggunakan handuk saja. Lalu, ia masuk ke walk in closet-nya dan memakai seragam sekolahnya.

Setelah itu, ia memoles mukanya, tidak terlalu berlebihan, bahkan mungkin tidak kelihatan. Tetapi ia tetap cantik natural. Selesai memoles, gadis itu merapikan tempat tidurnya. Walaupun di rumah ini memiliki asisten pribadi yang cukup banyak, tetapi tetap saja ia harus mandiri, apalagi lingkungannya sendiri.

Setelah selesai semua tugasnya, gadis yang dipanggil "Dhea" itu turun ke lantai 1 rumahnya, lebih tepatnya ke daerah ruang makan. Disitu sudah berkumpul keluarganya.

"Wah... tuan putri akhirnya siap juga," suara itu berasal dari suara sama yang meneriakinya saat mandi tadi, kali ini ada penekanan di kata 'tuan putri'.

Dhea hanya menggerlingkan mata meresponnya.

"Sudah... sudah... ayo makan, nanti kalian telat," ucap seorang wanita yang tampaknya muda namun ia sudah berkepala 4.

"Ma, nanti Dhea pulang agak telat ya. Hari ini ada Excul Fair Festival buat murid baru. Mama tau kan kalo Dhea tuh berperan penting di excul Dhea?" jelas Dhea kepada ibunya.

"Iyadeh yang udah jadi artis mah susah..." sela seseorang bersuara cempreng. Itu adalah suara sang adik perempuan yang 1 tahun lebih muda.

"Ssst... bising!"

"Yaudah boleh, tapi tidak boleh lebih dari jam 8.30 ya," izinkan ibunya.

"Yes, makasih mama. Udah yok berangkat nanti telat," kata Dhea sambil buru-buru masuk ke mobilnya.

"Ma.... Pa... kami pergi dulu yaa. Love you," sambil pamitan mereka beranjak dari pekarangan rumah yang bisa dibilang cukup elit. Memang elit sih.

~~~~~

"Bun.... bangun"

"Bunda ayo bangun..."

"Bunda.... bunda bangun dong. Ini sup bun, bunda harus makan," seorang perempuan berambut pirang indah membangunkan ibunya yang sedang terbaring.

"Th-Thea-a?" suara parau itu bertanya dengan sangat lembut.

"Iya bun. Ini Thea. Bunda makan dulu ya, ini sup bunda, ayo biar Thea suapin," bujuk gadis dipanggil Thea itu agar bundanya mau makan.

"Thea, ini hari apa?" tanya bunda..

Sambil menyuapi, Thea menjawab, "Hari sabtu bun."

"Lho... ini kan hari pertama kamu masuk ke sma? Kok malah kesini sih?" tanya bundanya bingung masih dengan suara yang parau.

"Udah bunda, yang terpenting adalah bunda baik-baik saja. Thea gak mungkin biarin bunda sendirian di rumah sakit keparat ini," ujar Thea menjelaskan.

HIDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang