Two- 1

2.3K 147 8
                                    

JISOO POV

🍁🍁🍁

       Sudah pukul 07.39 dan Namjoon belum juga datang menjemput. Padahal dia sudah mengabari bahwa tepat pukul 07.00 dia akan sampai dirumahku. Sepertinya hari ini akan seperti kemarin, dia tidak datang menjemput. Aku kembali melirik jam tanganku malas. Benar-benar. Aku akan terlambat. Telepon genggamku bergetar. Satu pesan masuk dari Namjoon yang membuatku menghela napas malas. Aku kembali masuk kedalam rumah dan mengambil kunci mobil. Ya, seperti kemarin. Dia tidak bisa menjemputku. Didalam mobil kembali kulirik pesan darinya yang bahkan tidak ingin kubalas.

🐨
"Aku tidak bisa menjemput"

"Yaakk Namjoon-a, bisakah kau sedikit saja tidak membuatku marah".

Aku masih kesal tapi aku tidak bisa begitu saja marah. Aku harus mengerti bagaimana kondisinya. Hari ini aku harus fokus dengan pekerjaanku. Aku tidak ingin urusan pribadiku membuatku tidak fokus dan menjadi lalai.

"Kau kenapa lagi noona?". Lisa memasuki ruanganku dan duduk asal disofa yang berada didepanku.

"Wae?"

"Ayolahh, lihatlah muka cantikmu. Kau menekuknya bu dokter". Lisa tersenyum membuatku ikut tersenyum.

"Ani, Aku baik, sudahlah. Jangan tersenyum seperti badut begitu. Aku tidak tahan untuk tidak tertawa".

"Yaaak Jisoo-a" Lisa melempar sebuah bantal kursi dan tepat mengenai kepalaku.

"Ishhh appo". Aku meringis memegangi kepalaku sambil tertawa lirih.

"Aku mengenalmu lebih dari 4 tahun Kim Jisoo, aku tau kau sedang tidak apa-apa".

"Jam berapa operasi diruang D-872?".

"Aiishh kau mengalihkan pembicaraan, kau begini karena Namjoon kan? Apalagi yang dibuatnya? Meninggalkanmu dijalan? Membiarkanmu menunggunya dan tidak jadi datang? Atau melewatkan hari penting atau janji kalian?".

Lisa benar-benar sahabat yang hebat. Perkataannya benar dan sekarang aku benar-benar ingin menutup mulutnya dengan apa saja.

"Bisakah kita tidak membicarakan Namjoon?".

Lisa mengerti maksudku dan bangkit berdiri.

"Arasseo, kita keluar sekarang. Banyak pasien yang perlu kita tangani".

Aku bangkit meraih jas dokterku, melangkah keluar bersama dengan Lisa yang menggamit lenganku kasar. Anak ini memang benar-benar perempuan, tapi aku tidak tau kenapa aku merasa bahwa dia laki-laki.  Sejenak aku bisa melupakan kekesalanku pada Namjoon saat aku bertemu pasienku. Wajah pucat mereka bahkan menunjukkan harapan. Tidak seperti hubunganku dengannya. Sudahlah. Aku benar-benar tidak ingin tau. Karena aku sudah tau.

Yeaaayy aku balik bawa cerita baru nihh..
Jujur aku gemes banget sama Namjoon dan Jisoo..

Mereka dua orang yang menurutku cocok jadi pasangan..

Ngehalu dulu lewat tulisan nggak apa-apa yaa..

Jangan lupa Voment yaaa..

TWO [NamjoonXJisoo] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang