🍁🍁🍁
Lisa mengajakku untuk berjalan-jalan di Lotte mall hari ini. Setelah mendengar ceritaku ditelepon. Dia bergegas menyuruhku untuk pergi dengannya karena dia tau suasana hatiku sedang tidak baik. Dia bahkan ingin mentraktirku makan dan mau menemaniku berkeliling sampai sekarang kami memutuskan untuk duduk di salah satu meja cafe untuk memakan kue dan tentu saja memesan kopi.
"Lain kali kau harus berani berbicara pada Namjoon bahwa kau tidak suka dia terlalu dekat dengan Sera". Lisa menyuap kuenya perlahan.
Aku menyesap kopiku. Membiarkan paitnya menjalar keseluruh lidahku.
"Aku tidak ingin membebaninya, setahun ini dia sudah cukup khawatir dengan Sera".
"Yaaakk, kau iisshh.. Kau selama ini sudah banyak mengalah, katakan pada Namjoon".
"Molla, aku bingung".
"Kau sudah lama berpacaran dengannya. Keluarga Namjoon sudah sudah mengenalmu bahkan sangat setuju dengan hubunganmu. Tiba-tiba nenek sihir itu datang".
"Yaaakk Lalisa, bisakah kau tidak membicarakan Sera seperti itu?. Dia gadis baik dan sekarang dia sedang sakit".
"Jisoo, Kim Jisoo, dengar baik-baik. Kalau dia gadis baik dia pasti tau untuk menjaga jarak dengan pria yang sudah memiliki kekasih. Aku tau dia ada maksud lain".
Ah, itu sering terpikir olehku tapi selalu berhasil kutepis. Sejauh ini.
"Jangan berpikir macam-macam".
Lisa mendengus pasrah. Dia tau aku memang seperti ini. Kurasa aku memang gadis baik.
"Temanku akan datang kesini".
"Siapa? Perempuan?".
Aku penasaran karena selama ini Lisa hanya memiliki aku sebagai sahabatnya. Dan beberapa teman sekolah yang kupikir tidak terlalu akrab.
"Ani, kali ini laki-laki. Dan kami sepertinya akan menjalin hubungan".
Lisa terkekeh, mataku membulat sempurna.
"Jjinja? Kau sudah bisa melupakan Bambam mu?"
"Yaakk, dia sahabatku. Dan sekarang dia sudah memiliki kekasih. Aku cukup bahagia untuknya".
"Matamu tidak bisa berbohong noona".
Aku tertawa kecil membuat Lisa gemas sendiri. Kalau sudah menyangkut Bambam, Lisa memang lebih mengalah padaku.
"Permisi".
Aku cukup kaget dan menoleh kearah sumber suara. Dua lelaki dengan wajah sangat tampan terlihat tersenyum kearahku dan Lisa.
"Annyeong, Lisa-a..".
Lelaki dengan paras dan muka tegas tapi terlihat ceria itu melambaikan tangan pada Lisa. Lisa bangkit dan membungkuk. Begitupun denganku. Lisa kemudian bertukar posisi duduk disebelahku dan mempersilahkan mereka duduk.
"Mian Lisa-a, aku harus benar-benar membujuk Jin hyung untuk menemaniku".
"Ah, tidak masalah."
Aku nampak kebingungan dan canggung. Lisa tau itu.
"Baiklah, Jungkook perkenalkan ini temanku, Jisoo. dan Jisoo, ini Jungkook". Aku menunduk sedikit. Lelaki bernama Jungkook itu terlihat tersenyum ramah.
"Annyeong Jisoo-shii, kenalkan ini saudaraku. Kim Seokjin".
"Ne, anyyeong Seokjin-shii".

KAMU SEDANG MEMBACA
TWO [NamjoonXJisoo] END
AksiKim Jisoo adalah seorang dokter dari keluarga berada, kehidupannya begitu sempurna apalagi dia memiliki seorang kekasih yang sempurna Kim Namjoon. Namun, setelah setahun berpacaran muncul teman masa kecil Namjoon yang banyak berpengaruh terhadap hub...