🍁🍁🍁
"Aanndweee!".
"Jisoo-aa, Jisoo..".
"Namjoon? Namjoon-aa". Aku bergerak memeluk Namjoon. Entah kenapa aku ketakutan. Jantungku berdetak dengan tidak beratur. Aku baru membuka mata. Dan apa ini? Kamar? Aku bermimpi? Dadaku naik turun sekarang.
"Gwencana. Kau baik sekarang. Kau mimpi buruk hem?".
"Akuu.. Aku bermimpi kau dan Sera.. Andwe Namjoon-aa". Suaraku melemah. Air mataku mengalir sekarang. Perih dilenganku bahkan tidak kurasakan. Aku ketakutan.
"Ani, kau akan baik-baik saja". Namjoon mengelus kepalaku lembut. Pintu kamar terbuka menampilkan Jin oppa yang masih menggunakan kemejanya. Kurasa dia baru pulang.
"Soo-aa, gwencana?".
"Dia mimpi buruk".
"Ahh aku hampir mati mendengar teriakanmu. Namjoon-aa, hemm kau boleh tidur disofa ruangan ini. Temani Jisoo. Ingat! Kau disofa!". Jin oppa keluar dari ruangan yang merupakan kamarnya sendiri.
"Oppamu tidak terlalu jahat".
"Dia memang bukan orang jahat!". Namjoon menghapus air mata dsri pipiku dengan tangannya.
"Baiklah. Tidurlah sekarang. Aku akan menjagamu. Kau tidak akan bermimpi buruk".
"Ani, aku ingin kau tidur disini denganku. Sofa terlihat terlalu kecil".
"Arrasseo". Namjoon naik ketempat tidur dan memelukku erat. Aku sangat senang. Tadi hanya mimpi.
"Nyanyikan aku lagu, kumohon".
"Mwo? Ahh kau mau lagu apa?".
"Aku suka lagu BTS, springday!. Kumohon".
"Baiklah, tapi kau harus tidur dan berjanjilah untuk mimpi indah".
"Ne". Aku menutup mata. Membiarkan Namjoon menata hatinya untuk bernyanyi. Aku tau dia malu sekarang.
"Hmmm ehhmmm". Namjoon terus saja berdehem.
"Namjoon-aa, palliiiiii!".
"Ne, ahh ini aneh".
"Suaramu bagus".
"Tidurlah".
"Berjanjilah".
"Bogosipda.. Irohge..". Dan percayalah aku menikmati nyanyian dan suara Namjoon hingga aku tertidur. Mimpi ini membuatku sangat khawatir. Jujur saja.
🍁🍁🍁
Aku bersikeras untuk datang ke rumah sakit. Aku tidak bisa ijin lagi. Hanya dalam beberapa bulan kedepan aku sudah habis masa kerja. Aku tidak ingin menyiakannya. Lagipula aku ingin membicarakan masalah penunjukkanku menjadi perwakilan dokter. Aku sudah membicarakan kepada orangtuaku. Mereka sepenuhnya menyerahkan segalanya padaku. Aku semakin bingung. Aku belum membicarakannya dengan Namjoon. Sore ini aku ingin mengatakannya setelah pulang kerja.
"Kau yakin? Kau sudah baik-baik saja?". Lisa memeriksa lenganku perlahan.
"Yaaakk aku juga dokter dan aku tau lukaku sudah sembuh".
"Kau datang diantar Namjoon?".
"Ne, aahh kenapa baru lima hari tidak kerumah sakit dan aku merasa sangat rindu, ehhmm bogosipoo".
"Kau tidak merindukanku? Hanya merindukan rumah sakit hem?". Taehyung masuk dengan muka polosnya.
"Ahh aku merindukanmu Taehyung-aa".
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO [NamjoonXJisoo] END
ActionKim Jisoo adalah seorang dokter dari keluarga berada, kehidupannya begitu sempurna apalagi dia memiliki seorang kekasih yang sempurna Kim Namjoon. Namun, setelah setahun berpacaran muncul teman masa kecil Namjoon yang banyak berpengaruh terhadap hub...