🍁🍁🍁
"Kau berangkat dua hari lagi, aku sangat berterimakasih padamu Kim uisanim".
"Ahh ne Lee Uisanim".
"Berkasmu akan segera dikirim, ahh awalnya kau menolak. Tapi kenapa akhirnya kau menyetujui?".
"Ahh ne uisanim, aku benar-benar ingin membuka rumah sakitku sendiri".
"Bagus. Kau memiliki kemampuan dan potensi yang besar Kim Jisoo-ssi".
"Ne, kamsahamnida uisanim".
"Ingat untuk menyelesaikan laporanmu untuk rumah sakit. Jadwalmu selama kau di Amerika akan diubah menjadi tanggung jawab Taehyung-ssi".
"Ne, kamsahamnida".
"Baiklah, semoga berhasil. Kau boleh keluar".
"Ne, kamsahamnida". Aku bangkit dan membungkuk. Lee uisanim benar-benar senang dengan keputusanku. Bahkan dia memberikanku buku terbarunya. Yang ia tulis sendiri. Ini bahkan lebih dari cukup.
Aku berjalan keluar dari ruangan Lee uisanim. Aku akan pergi kebagian administrasi untuk mengurus beberapa berkas. Telepon genggam yang kusimpan disaku jas dokterku bergetar. Aku mengambilnya dan melihat siapa yang menelepon.
"Yeobosseo".
"Ahh Jisoo-ssi, kau akan berangkat 2 hari lagi kan? Aku sudah mengurus tempat tinggalmu. Aku juga sudah menyiapkan mobil dan supir untukmu".
"Ani oppa, aku akan tinggal di penginapan bersama yang lain".
"Kau satu-satunya dari Korea. Aku tidak akan membiarkanmu kesusahan".
"Aku memang dokter satu-satunya dari korea. Tapi ada staff dan team yang akan bersama denganku. Aku bertemu mereka besok. Begitu yang Lee uisanim katakan".
"Baiklah, aku akan mencari hotel disekitar tempat tinggalmu".
"Ani, oppa harus di Korea. Bagaimana dengan bisnis oppa?".
"Itu tidak masalah, biarkan aku menemanimu. Aku bisa bolak-balik Korea Amerika".
"Ahh arasseo". Aku menghela napas berat. Jin oppa semakin protective kepadaku sekarang. Sejauh ini aku tidak keberatan.
"Baiklah, aku akan menjemputmu nanti".
"Ne". Aku mematikan telepon dan kembali berjalan kearah bagian administrasi sampai aku melihat seseorang yang benar-benar membuat hariku buruk kali ini.
"Kim uisanim".
"Sera".
"Ahh kau tidak diruanganmu. Aku sudah buat janji konsultasi".
"Mwo?".
🍁🍁🍁
Sera duduk santai diruang konsultasi dengan masih memegang telepon genggamnya. Aku tidak tau bahwa janji temu untuk konsultasi adalah dengan Sera. Jika tau mungkin aku akan bersiap. Bukan menolak, hanya bersiap.
"Ahh Kim uisanim, atau Jisoo-ssi. Aku ingin konsultasi denganmu".
"Bukankah kau memiliki dokter sendiri?".
"Ani, aku dulu berobat di Amerika tapi beberapa bulan lalu Namjoon selalu absen untuk mengantarku. Dan yaa kudengar kalian sudah berpisah".
"Apa ada surat rekomendasi kesehatan?".
"Bagus kau sudah sadar diri. Namjoon tidak pantas untukmu".
"Apa kau kesini menemuiku hanya untuk berbicara omong kosong?".
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO [NamjoonXJisoo] END
AksiKim Jisoo adalah seorang dokter dari keluarga berada, kehidupannya begitu sempurna apalagi dia memiliki seorang kekasih yang sempurna Kim Namjoon. Namun, setelah setahun berpacaran muncul teman masa kecil Namjoon yang banyak berpengaruh terhadap hub...