🍁🍁🍁
Sudah dua minggu berlalu sejak terakhir kali aku bertemu dengan Namjoon, dan Jin oppa. Dia tidak menemuiku, keduanya. Itu tidak boleh mengganggu pikiranku. Karena hari ini adalah pengumuman terkait pendanaan tiga penelitian yang memiliki esensi terbaik dan memenangkan The Best Research Award. Salah satu penghargaan bergengsi dalam penelitian yang dilakukan oleh para dokter. Setelah acara penghargaan ini, pemenang akan diberikan pendanaan penuh untuk penelitiannya. Dan jangan lupa, hanya tiga orang dari tiga negara yang beruntung.
"Kim Jisoo, you look so beautyfull".
"Thankyou, Jodie".
"Okay, lets go".
Aku dan Jodie memasuki aula besar yang telah dihias sedemikian rupa. Meja bundar dengan kursi yang mengelilinginya masing-masing memiliki nama sendiri. Syukurlah namaku berada satu meja bersama dengan Jodie. Acara sebentar lagi akan dimulai. Beberapa kursi tamu undangan, juri dan sponsor masih kosong.
"How about your boyfriend Kim Jisoo?".
"I dont have boyfriend Jodie".
"C'mon, that imposible! You beautyful, you are a doctor".
"Thats true, but Iam single now".
Kami menyudahi obrolan dan fokus mendengarkan pembawa acara. Acara dimulai dengan sambutan dari profesor Andreas yang merupakan salah satu dokter bedah terbaik didunia.
Tibalah pada acara inti. Yaitu pengumuman pemenang The Best Research Award. Jujur saja aku tidak bisa tenang sekarang.
"Okey, the best research award in third place is.. Xia Linzi from china".
Semua orang bertepuk tangan. Jujur saja penelitian Xia Linzi memang termasuk penelitian yang bagus menurutku. Tidak hanya berdampak pada dunia bedah, tapi operasi lain. Baik. Tinggal dua tempat lagi. Semoga masih ada kesempatan.
"Oke, next.. The Best Research Award goes to.. Andrew from Canada".
Aku sudah sangat khawatir. Posisi pertama tidak mungkin aku karena terpampsng jumlah point penilaian lebih dari 890 point. Itu sangat tinggi.
"Oke. Now in first place, The Best Research Award, and the best doctor in this year.. Goes to.. Kim Jisoo from South Korea". Seluruh penonton bersorak dan berdiri. Aku masih bingung. Pengumumannya kurang jelas terdengar karena aku melamun. Aku ikut berdiri dan bertepuk tangan.
"Kim Jisoo, go.. That you".
"What? I? are you serious?".
Aku menatap semua orang yang memandangku. Aku tersenyum senang. Timku bahkan mengacungkan jempol padaku dari meja khusus staff. Aku berjalan kedepan untuk menerima penghargaan tertinggi bersama kedua orang lain yang juga menjadi pemenang.
Profesor Andreas tersenyum dan memberikan selamat padaku. Aku menerima piala dan sertifikatku dengan masih diliputi perasaan kagum. Ahh akhirnya aku memenangkannya.aku adalah dokter terbaik. Penelitianku. Rumah sakitku. Aku bisa mencapai impianku.
"Congratulation miss Kim". Aku menjabat tangan dokter Andreas dan berfoto bersama.
Mulai sekarang sedikit demi sedikit semua impianku akan tercapai. Aku yakin.
🍁🍁🍁
Aku memasukkan bajuku kedalam koper. Besok aku akan langsung kembali ke Korea. Beberapa staff di timku sudah kembali. Setelah acara penghargaan itu aku harus tampil dan wawancara dibeberapa stasiun TV di New York. Dan jangan lupakan banyaknya panggilan dari Korea. eomma dan appa menyelamatiku lewat telfon. Aku menolak mereka datang karena aku tidak mau mereka lelah dijalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO [NamjoonXJisoo] END
ActionKim Jisoo adalah seorang dokter dari keluarga berada, kehidupannya begitu sempurna apalagi dia memiliki seorang kekasih yang sempurna Kim Namjoon. Namun, setelah setahun berpacaran muncul teman masa kecil Namjoon yang banyak berpengaruh terhadap hub...