🍁🍁🍁
"Wae, harusnya Oppa kembali dengan kami".
"Mian, aku harus mengurus beberapa berkas. Kau kembalilah ke Korea dengan Namjoon. Oppa menyayangimu".
Tut.
Panggilan telepon berakhir.
"Ottoke..?".
"Jin oppa masih harus menyelesaikan pekerjaannya disini".
"Jadi kita kembali berdua?".
"Ne".
"Baiklah, akan kubawakan koper dan tasmu". Namjoon menyeret koper. Tapi aku menolak dia membawakan koperku.
Aku sudah cukup kasian melihat semalam Namjoon yang harus tidur disofabed. Yaakk jangan berpikir aku melakukan sesuatu yang aneh dengan Namjoon semalam. Kami hanya berciuman, makan ramyeon karena Namjoon lapar dan tidur.
Aku juga sangat kesal karena Namjoon benar-benar tidak membawa ponsel. Dia hanya membawa beberapa dollar yang hanya bisa digunakan untuk membayar taksi. Namjoon memang ceroboh. Dia akan merusak atau menghilangkan barang dengan mudahnya. Itulah alasanku memegang paspornya. Aku takut dia akan menghilangkannya.
Aku duduk didalam pesawat dengan mata terpejam. Namjoon melakukan hal yang sama. Setelah kembali ke Korea dan kembali bersama Namjoon. Sera pasti tidak akan diam begitu saja. Dia pasti akan melakukan segala cara untuk menyingkirkanku. Dan ingat! Aku sudah siap akan hal itu. Jika dia menyayatku aku akan menusuknya, jika dia membakarku aku akan menghanguskannya. Aku tidak peduli. Aku cukup curiga tentang kesehatannya. Benarkah dia sakit? Dan jika iya aku yakin dia tidak sebodoh itu memuntahkan makanannya. Aku hanya harus bersiap. Aku tidak boleh lengah atau bersikap lemah sekarang.
🍁🍁🍁
"Lisa kau marah?".
"Aku bangga denganmu kau memenangkannya, tapi kembali bersama Namjoon?. Ahh ini cerita membosankan. Aku melihat kalian yang..".
"Kami akan menikah".
"Mwo?".
"Dua bulan lagi".
"Kalian akan menikah? Kau dan Namjoon?".
"Ne".
"Bbhwwaaaaaa kau bercanda? Namjoon itu tidak suka terikat. Dan dia sedang sibuk mengurusi bayi besarnya.. Mana mungkin?".
"Kau tidak percaya?".
"Molla, jujurlah padaku".
Yaaakk aiisshh gadis cantik satu ini membuatku frustasi. Dua hari lalu setelah pulang dari New York Namjoon memang serius membicarakan pernikahan. Kami langsung menelepon eomma dan appa Namjoon untuk mencari hari baik. Dan diputuskan dua bulan lagi.
"Yaakk aku sudah jujur".
"Kau hamil?".
"Ani, yaakk kami belum melakukannya".
"Arra, arraseo, Ahh Namjoon sakit parah?".
"Ani,".
"Mwo? Wae? Ottoke ahhhh molla kau membuatku tidak percaya".
"Dua bulan lagi, bantu aku untuk tetap hidup".
"Mwo? Apa maksudmu".
Aku mengeluarkan ponsel dan membuka aplikasi chating. Aku menunjukkan pesan yang membuat Lisa membelalak. Aku yakin dia kan mengomel sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO [NamjoonXJisoo] END
ActionKim Jisoo adalah seorang dokter dari keluarga berada, kehidupannya begitu sempurna apalagi dia memiliki seorang kekasih yang sempurna Kim Namjoon. Namun, setelah setahun berpacaran muncul teman masa kecil Namjoon yang banyak berpengaruh terhadap hub...