Two- 15

523 68 1
                                    

🍁🍁🍁

"Ani, ini berlebihan Namjoon-aa".

"Ahh hanya dua saja, kumohon. Ini untuk kebaikanmu".

"Aku tidak leluasa Namjoon-aa, aku tidak terbiasa". Aku menaruh piring didepan Namjoon. Kami sarapan bersama dan bersiap untuk pergi kekantor. Tapi Namjoon menyuruhku untuk diantar oleh bodyguard. Membayangkan saja membuatku merasa aneh.

"Aku tidak bisa denganmu selama seharian, aku ingin kau diantar jemput dan diawasi dua bodyguard".

"Aku tidak mau! Yang benar saja. Aku bukan artis atau idol Namjoon-aa".

"Kumohon, kau harus menurutinya".

"Baiklah, tapi hanya satu orang! Tidak lebih".

"Arasseo". Namjoon mendekat dan memelukku erat.

"Hari ini apa yang akan kau lakukan?".

"Aku? Aku harus kerumah sakit, melihat pasienku. Tapi aku hanya dirumah sakit sampai pukul dua siang. Aku harus pergi untuk menjadi pembicara seminar". Aku mulai teringat sesuatu mendengar kata rumah sakit. Dan aku curiga dengan seorang perempuan yang sudah merusak kaca rumahku.

"Wae? Ada masalah?".

"Ani Namjoon-aa, aku hanya memikirkan materi yang akan kusampaikan. Aku bahkan belum membacanya ulang". Aku terpaksa berbohong.

"Baiklah aku akan mengantarmu kekantor, terus hubungi aku Jisoo-aa, aku tidak ingin kau kenapa-kenapa. Promise?".

"Okey". Kami melanjutkan sarapan dan tentu saja dengan pikiranku yang tidak fokus.

🍁🍁🍁

       Aku tiba dirumah sakit setelah diantar Namjoon. Seorang lelaki bertubuh besar dengan setelan jasnya mendekat padaku. Aku tau dia adalah bodyguard yang disiapkan Namjoon untuk menjagaku.

"Annyeonghaseo Kim Uissanim. Lee Jaehyun imnida". Lee Jaehyun membungkuk padaku. Aku membalas membungkuk. Dilihat dari wajahnya sepertinya dia baru berusia sekitar 25 tahunan. Dia lelaki muda dengan wajah yang yaa cukup tampan.

"Ah Ne, Annyenghaseo. Ahh Jaehyun-ssi, kau boleh memanggilku Jisoo, Kim Jisoo".

"Ah Ne, Jisoo-ssi".

"Aku hanya akan didalam rumah sakit sampai jam dua siang. Jadi kau bebas sampai waktu itu. Aahh kau sudah memiliki nomor ponselku?".

"Ne Jisoo-ssi, tuan Kim Namjoon sudah memberikannya".

"Baik, telpon aku saat selesai makan siang".

"Ne, Kim Jisoo-ssi". Aku berjalan masuk setelah berpamitan dengan Le Jaehyun. Dilobby setelah aku melakukan absensi mandiri seorang resepsionis memanggilku.

"Ah Minhae Kim Uissanim, ada paket untukmu. Sudah diletakkan diruangan Kim Uissanim".

"Ah, Kamsahamnida".

"Ne". Pegawai resepsionis membungkuk sopan padaku. Aku berjalan menuju ruangan. Kulihat sebuah kotak berwarna pink cerah dimeja kerjaku, kuangkat perlahan. Cukup berat. Tapi aku tidak pesan apapun secara online. Aku melirik jam dinding. Ahh aku harus memeriksa pasien sekarang. Aku meletakkan kembali kotak dan berjalan sambil menyambar jas dokterku. Aku harus memeriksa Soobin hari ini.

       Ruangan serba putih dengan empat tempat tidur nampak sepi. Ahh dimana Soobin? Jangan-jangan dia kabur. Aku berjalan menuju pintu dan terkaget setelah melihat Soobin dibelakangku.

TWO [NamjoonXJisoo] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang