🍁🍁🍁
Aku merogoh tas dan mencari telepon genggam dalam tas slempang kecil berwarna hitam tersebut. Disampingku seorang wanita terkulai lemas sudah tidak sadarkan diri. Padahal sepuluh menit lalu wanita ini masih meracau dan memukuli pelayan dalam Bar.
"Sorry miss, you need help?". Seorang lelaki mendekat padaku. Wajahnya khas orang Amerika, tapi ada guratan wajah Asia yang teduh. Namun terkesan dingin.
"Ah Iam okay".
"And your friends?".
"Oh she just tired".
"Okay". Lelaki itu kemudian tersenyum dan menjauh meninggalkanku yang masih sibuk mengetik pesan. Setelah selesai mengetik pesan aku kembali melirik wanita disampingku. Aku hanya bisa menghela napas pelan. Aku sedikit kebingungan. Bagaimana bisa membawa tubuh wanita ini menuju pintu utama. Disana terdapat kursi dan meja tunggu. Aku menoleh pada lelaki yang tadi menemuiku. Jas biru mudanya sudah dilepas dan hanya kemeja putih yang lengannya digulung yang masih melekat ditubuhnya.
Lelaki itu menoleh padaku. Mengerutkan kening dan kembali berjalan mendekatiku.
"I think you need my hand".
"Oh sorry, I dont know how to bring my friend".
"You're Korean?".
"Ya, Why?".
"Aku bisa bahasa Korea asal kau tau".
"Kau bisa bahasa Korea?".
"Ya, My Haraboeji is Korean. For your information".
"Aahh bisakah kau membantuku? Memapah temanku kedepan?".
"Waiting room?".
"Ne".
"Aku akan membantumu". Pria itu dengan sigap mengangkat tubuh wanita disampingku. Membawanya dengan enteng. Tangan kekarnya yang besar bahkan hampir sama besar dengan pinggang kecilku.
"Ahh my name is Aston Clark Daston. Kau boleh memanggilku Aston". Aston berjalan mendahuluiku.
Aston berjalan dengan hati-hati. Aku mengekor dibelakangnya dengan hati-hati pula.
"Sera, Sera. Apa yang kau lakukan padanya!". Suara dari balik tubuh Aston mengagetkanku. Aku sudah tau akhirnya akan seperti ini.
Aku memang kaget saat mengetahui bahwa wanita yang mabuk dan mengamuk didalam Bar adalah Sera. Bagaimana bisa wanita hamil minum sampai mabuk. Itulah yang kutakutkan. Sesuatu hal buruk terjadi dengan bayi dalam perutnya. Yaaakk jangan salahkan aku karena aku terkesan khawatir. Aku dokter!.
Aston memberikan tubuh lunglai Sera pada Namjoon.
"Oh Iam sorry, I just want to help her. And her friend".
"What do you mean, her friend? She..". Perkataan Namjoon terpotong saat Aston yang menutupi tubuhku menyingkir. Namjoon sangat terkejut.
"Jisoo?".
"Ahh Mianhae Namjoon-ssi, aku ada janji temu dengan temanku disini. Saat masuk aku melihat Sera. Dia mabuk". Aku sedikit kesal sekarang. Bukan hanya padaku tapi Namjoon juga tidak peduli dengan Sera. Kekasihnya. Bahkan dia membiarkan Sera yang sedang hamil minum alkohol.
"Gwencana?".
"Ah Sera? Dia baik-baik saja. Aku sudah memeriksa tanda vitalnya".
"Ani, kau! Gwencana?".
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO [NamjoonXJisoo] END
ActionKim Jisoo adalah seorang dokter dari keluarga berada, kehidupannya begitu sempurna apalagi dia memiliki seorang kekasih yang sempurna Kim Namjoon. Namun, setelah setahun berpacaran muncul teman masa kecil Namjoon yang banyak berpengaruh terhadap hub...