Two- 16

501 68 1
                                    

🍁🍁🍁

       Aku tersadar. Mataku berat tapi akhirnya aku dapat membukanya. Kulihat sekeliling. Tentu saja rumah sakit. Terlihat dari desain ruangan serba putih. Aku melirik kesamping kulihat Lisa sedang mengecek infus.

"Lisa". Suaraku sangat lemah. Keadaan ini benar-benar membuatku malu. Yang benar saja. Ini pertama kalinya aku masuk kerumah sakit karena sakit. Dan rekan kerjaku yang merawatku.

"Jisoo, Kim Jisoo kau sudah sadar?". Wajahnya panik. Tapi tetap saja cantik. Ahh ini membuatku frustasi.

Tiba-tiba dari belakang Lisa kulihat Namjoon tergopoh masuk. Wajahnya benar-benar khawatir. Dia langsung memelukku.

"Jisoo-aa, apa yang terjadi? Siapa yang melakukannya? Bagaimana sekarang? Apakah masih sakit?". Aku tersenyum. Dia sekarang sedang khawatir.

"Ani, ini tidak sakit".

"Aku berjanji akan menemukan orangnya. Aku akan menemukannya". Aku mengangguk mengiyakan. Aku tau sekarang pasti Namjoon sangat merasa bersalah.

"Lisa, berapa lama aku pinsan?".

"Sekitar dua jam, keadaanmu sudah normal. Untung puluru itu tidak dalam melukai lenganmu. Kau sudah boleh pulang setelah istirahat". Aku melirik tanganku yang diperban. Dan masih terasa perih dan sakit dibagian itu.

"Ani, dia harus dirawat dirumah sakit. Dia tidak akan pulang". Namjoon memegang tanganku.

"Namjoon-aa, aku tidak perlu dirawat dirumah sakit". Aku memandangnya sendu. Yang benar saja. Aku harus terbaring dirumah sakit? Andwe!.

"Kau akan kesakitan, aku tidak mau hal buruk terjadi padamu".

"Namjoon-aa, kau tidak mau merawatku?". Aku mengedipkan mata padanya.

"Mwo? Aku akan merawatmu".

"Daaannn..". Aku memandangnya. Kenapa lelaki ini sangat polos astagaa.

"Aaahhh ne, kau harus pulang, nee, kau mau pulang sekarang. Ka jaaaaa".

"Ohhoo kenapa aku seperti melihat orang gila sekarang. Pasangan gila". Lisa keluar dari ruanganku. Kurasa dia menuju kamar mandi untuk muntah sekarang.

"Istirahatlah, nanti sore kita akan pulang. Kerumahku".

"Ne, Gomawo Namjoon-aa".

"Ah aku harus pergi keruanganku sebelum pulang. Aku harus mengambil paket".

"Mwo? Paket?".

"Ne, pagi ini ada yang mengirim paket. Aku belum sempat membukanya".

"Biarkan Jaehyun yang mengambilnya. Sudah istirahatlah". Namjoon mendekat dan mencium keningku pelan.

"Namjoon-aa, apakah kau melapor pada polisi".

"Aku melapor, bahkan aku menyuruh polisi dan bodyguard berjaga diluar".

"Ahh Namjoon-aa, aku boleh minta sesuatu?".

"Everything, I can do for you. Aku berjanji".

"Bisakah kau merahasiakan kejadian ini dari orang tuaku?".

"Mwo? Wae?".

"Aku tidak ingin mereka khawatir, dua hari lagi mereka akan berangkat ke Kanada, aku tidak ingin mereka membatalkannya. Aku janji akan bercerita pada eomma dan appa, tapi bukan saat ini".

"Aku akan merahasiakannya dari eommoni, aku ingin kau baik-baik saja".

"Gomawo".

"Kau tidak perlu takut Jisoo-aa, sekarang kita akan terus bersama".

TWO [NamjoonXJisoo] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang