Two- 17

480 59 0
                                    

🍁🍁🍁

Aku menyerngit beberapa kali. Aku baru saja bangun dan bersiap untuk sarapan. Makanan buatan Jin oppa sangat enak. Semalam bahkan aku menghabiskan dua mangkuk nasi. Waahhh sup nya benar-benar enak. Jin oppa sangat pandai memasak. Namun belum sempat menyapa sarapan pagiku, Lisa dan Taehyung datang. Mereka datang atas permintaan Jin oppa. Aku harus mengganti perban dan entah kenapa dua orang bodoh ini datang dan bukanya segera mengganti perban malah duduk bersamaku dan Jin oppa di meja makan.

"Waaa Daebak, ini sangat enak! Waaahh jjinja". Taehyung mengambil lagi daging yang sudah dibumbui oleh Jin oppa.

"Oppaku memang pandai memasak. Tidak sepertimu".

"Yaaaakk Jisoo-aa, ingatlah bahwa kau lebih buruk dariku. Kau bahkan buruk dalam memasak apapun".

"Heh kalian, bisakah diam. Aku sedang menikmati makanku". Lisa benar-benar marah. Bahkan dia melotot pada Taehyung.

"Yaakk kau selalu melotot padaku, dirumah sakit, dimanapun. Aku curiga bahwa Jungkook tidak tau bahwa kau sangat galak. Lain kali aku akan memotretmu dan menunjukkannya pada Jungkook".

"Yaaak Ahjussi!".

"Mwo? Yaak kau berani memanggilku paman? Aku tidak setua itu".

"Ahh diam kalian, kita sedang sarapan sekarang. Bukankah seharusnya kalian makan dengan baik. Atau kuambil semua makanan didepan kalian?". Jin oppa bangkit dan bergerak mengambil mangkuk.

"Ani, ani. Mianhae oppa, aku ingin makan". Aku kembali memonyongkan bibir.

"Yaakk Jin Hyung, kenapa kau jahat sekali. Kita sudah bertemu beberapa kali bukankah kita bisa menjadi saudara?".

"Akan kupikirkan". Jin oppa tertawa sekarang. Dia kembali duduk dan makan. Aku menghela napas. Untunglah dia tidak mengambil makanan lezat ini.

"Jika marah kau mengerikan Ahjussi!".

"Aku bisa mendengarnya Lisa-aa".

"Ahhh ne, mian!". Lisa beringsut dan tersenyum aneh. Tiba-tiba dari arah pintu masuk dua orang yang membuatku mendelik kaget.

"Namjoon? Rose? Apa yang kalian lakukan?". Rose langsung mendekat padaku dan memelukku tubuhku erat.

"Eonnie, kau sakit? Namjoon oppa baru kembali dan mengatakan kau sakit. Gwencana eonnie?".

"Rose-aa, aku baik-baik saja". Aku balik memeluknya dengan tangan kiriku.

"Aku tidak apa-apa". Aku melirik pada Namjoon. Entah mengapa ekspresinya datar dan senyum dimukanya seperti dibuat-buat.

"Rose, kau harus sudah sarapan? Aku akan mengambilkanmu piring dan nasi. Bagaimana denganmu Namjoon?". Jin oppa bertanya pada Namjoon. Rose kemudian duduk didepan Taehyung. Yaakk lihatlah bagaimana sekarang Taehyung bersikap. Dia sedang berakting menjadi pria tampan dan cool kali ini.

"Ani, aku sudah sarapan". Aku bangkit berdiri.

"Aku sudah selesai. Namjoon-aa, bisa kita berbicara sebentar?". Aku berjalan menuju ruang tamu rumah Jin oppa. Namjoon tentu saja mengekor dibelakangku.

"Bagaimana keadaanmu? Kau sudah baikan?. Apakah lukamu masih sakit? Kapan kau akan mengeceknya?". Namjoon mengamati lenganku yang diperban.

"Namjoon-aa, gwencana?". Aku menatap Namjoon dengan tatapan khawatir. Aku benar-benar khawatir.

"Mwo? Aahh Jisoo-aa. Kau yang terluka. Aku tidak apa-apa".

"Aku tau kau sedang tidak baik-baik saja".

TWO [NamjoonXJisoo] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang