"Akhirnya tamu spesial gue dateng juga" ujar Kyle dengan senyuman paling manis diberikan kepada Stefan.
"Ini acara lo???" tanya Stefan.
"Iya dong! Tuh, Rahayu sama Saras ada disana!" tunjuk Kyle ke arah taman yang isinya anak-anak perempuan di kelasnya.
Stefan masih menatap tak percaya. Ingin rasanya ia pergi, tapi tidak mungkin. Ia tidak ingin merusak acara Mamanya Bara. "Jadi lo itu..."
"Loh, kok yang ulang tahun malah disini sih?" tanya Mama Bara ketika ia menghampiri Kyle dan lainnya. Kemudian dia menoleh ke arah Stefan, "Epaaan... ya ampun akhirnya... Oh iya, kenalin ini keponakannya Tante. Kyle. Udah pernah ketemu belum di sekolah? Kalian kan satu sekolah loh"
Stefan mengangguk, canggung. "Udah kok, Ma. Satu kelas malah"
"Satu tempat duduk, malah" timpal Kyle.
"Ooohhh... yaudah yuk ikut ke desknya. Yang lain udah pada nunggu tuh" ajak Mama pada Kyle dan Stefan.
Stefan berdiri disisi kiri Kyle. Sedang Mama dan Papa Bara berdiri di sisi kanan Kyle. Stefan memasang wajah bahagia paksanya. Dia sebenarnya tidak minat berada disini. Namun dia mencoba menikmati acara sebagai wujud menghargai undangan dari Mama Bara.
"Rahayu, si Stepan mah, menih kasep pisan yah. Cuma dia loh disini, cowok di kelas kita yang bajunya bagus. Sama si Kyle juga!" cetus Saras.
Rahayu turut tersenyum melihatnya. Dia pun tak gengsi mengakui bahwa Stefan pada malam ini terlihat begitu mempesona. "Iya. Stefan ganteng"
"Tapi teh kenapa yah, si Stefan keliatannya spesial dan disayang sekali sama keluarganya Bara. Yang paling tak disangka lagi tuh, si Kyle ternyata keponakannya Mamanya si Bara. Sempit sekali Bogor ini"
"Ya namanya juga keluarga, Saras. Dan kalau soal Stefan teh, kan atuh Mamanya Bara sudah menganggap Stefan seperti anaknya sendiri. Dia juga pernah lama tinggal di rumah Bara. Jadi wajarlah Stefan keliatan seperti anak emas" jawab Saras.
Acara sudah memasuki pada agenda pemotongan kue. Usai meniup lilin, Kyle pun turut memotong kue ulang tahunnya yang bermotif Squidward. Entah mengapa di antara puluhan karakter pada kartun Spongebob, Kyle sangat menyukai karakter Squidward. Setelah itu Kyle memberikan potongan pertama kue tersebut pada Stefan. Stefan sedikit terkesiap dan canggung menerima potongan kue yang diberikan Kyle kepadanya. Seluruh orang di pesta itu turut bertepuk tangan seraya mendukung aksi Kyle tersebut. Dan menurut Stefan, ini terlihat seperti acara ulang tahun konyol yang menjebaknya.
Selepas acara, teman-teman kelas Kyle membaur sesuka mereka. Ada yang mengobrol, bergosip, atau bahkan menyanyi dengan band yang sudah di sediakan pada acara tersebut. Sementara Stefan ikut makan malam terbuka khusus keluarga Bara di area taman rumah Bara.
"Mama gak bilang kalau Kyle itu keponakan Mama" ujar Stefan setelah keluarga itu selesai berbasa-basi dengan gelak tawa."Loh, Mama pikir Kyle akan ngasih tau sendiri ke kamu. Soalnya Mama udah cerita banyak tentang kamu loh, Fan" ujar Mama Bara.
"Ooohh gitu ya Ma" ulang Stefan, "Pantes aja ya, Kyle tau nama panggilan aku!"
"Mama yang kasih tau" jawab Mama Bara.
Sedangkan Kyle di meja itu hanya sibuk menyantap steak dagingnya sambil tersenyum cengir pada Stefan.
"Malam ini Epan nginep sini aja ya" ujar Mama Bara seketika.
"Hah?" Stefan tertegun tak percaya bahwa Mama Bara akan meminta hal yang sedikit memberatkannya tersebut. Karena dia baru saja tinggal lagi bersama Devon, pamannya.
"Iya, Fan! Nginep sini aja dulu! Temenin Mama dan Kyle tuh!" timpal Papa Bara, "Soalnya abis ini aja, Om langsung balik lagi ke Korea"
"Udah nginep sini aja!" cetus Kyle sambil iseng menyengir pada Stefan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTAKES SEASON 2 (END 21+)
Teen FictionCerita ini mengandung unsur LGBT. Homphobic, please start to out, thanks. Stefan atau memiliki panggilan sayangnya, Epan, lelaki berusia 18 tahun itu kini tengah mencoba menata kehidupannya dengan baik, berdua bersama Devon, atau panggilan sayangnya...