9. Harum Cokelat

6.5K 299 1
                                    

Murid kelas XI IPA 3 sedang dipenuhi dengan wajah-wajah muridnya yang mengeluh karena pelajaran Biologi yang sudah 2 jam tidak berakhir. Bu Dian yang merupakan guru mereka masih setia berdiri di depan sambil membacakan materi di buku yang dipegangnya.

Sedangkan penghuni kelas itu,mulai sibuk mengisi kebosanan mereka dengan berbagai aktivitas yang setidaknya lebih menyenangkan dari sekedar mendengar ribuan kata yang keluar dari mulut guru yang berdiri di depan mereka.

Ada yang asik berselfie,mencoret-coret lembar terakhir buku mereka, dan melemparkan kertas yang isinya mengejek sehingga tidak berhenti saling membalas.

Ada juga yang asik bercerita yang pasti ujungnya gosip. Seperti yang dilakukan Nadin sejak tadi. Dia tidak henti-hentinya menengok ke belakang sekedar menyampaikan berita-berita terbaru yang didapatnya.

"Iyaa,masa lo ngga tau,sih? Anak-anak lain aja pada ngomongin dia," Nadin berbisik sambil sesekali melihat ke depan,waspada guru perempuan itu  menyadari kalau Nadin sedang tidak mendengarkan penjelasannya.

"Oh,ya? Kok gue ketinggalan berita hot gini," Sara yang sedari tadi menjadi teman gosip Nadin masih menanggapi.

"Ya,makanya gue kasih tau. Emang bener-bener tuh orang,ngga tau malu banget. Kalo gue jadi dia sih udah pindah sekolah gue," ucap Nadin dengan ekspresi  geli.

"Gue kemaren juga liat dia di mall. Sama cowok,ganteng sih. Gue kira sodaranya."

"APA?!" Nadin berdiri dari kursinya.

Nara yang sedang menulis melototkan matanya ke arah Nadin.

"Nadin! Ngapain kamu teriak-teriak? Ini lagi pelajaran,bukan konser!" Bu Dian bertanya sedikit membentak.

"Ada kecoa,Bu tadi. Iya ada kecoa,"  jawab Nadin menunjuk lantai.

"Ha? Kecoa?"

"Aaa gue geli sama kecoa."

"Ihh mana kecoanya?"

"OMG siapa nih yang piket ngga bersih sampe ada kecoa?!"

"Naik bangku semua guys!"

Murid-murid perempuan sudah berhamburan tidak jelas,ada yang sudah memegang sapu di tangannya, dan ada yang sudah naik ke atas meja. Bahkan ada murid laki-laki yang malah  merekam situasi ini.

Nara,Sara,dan Lova menepuk jidat melihat keadaan kelas yang semakin kacau karena ulah Nadin.

"Lo kenapa pake ngomong gitu? Udah tau cewek kelas kita gini semua," Nara menyenggol sikut Nadin.

"Ups! Gue ngga sengaja."

Beberapa detik kemudian suara teriakan Bu Dian menghentikan keributan di kelas itu. Guru yang berusia kepala empat itu menarik napas dan mengelus dadanya.

"Diam semua! Kembali ke tempat duduk masing-masing!"

"Ehh iya sorry guys. Kecoanya udah keluar tadi. Iya udah keluar kok tenang aja," ucap Nadin memperlihatkan deretan giginya.

"Semuanya jangan ada yang berisik,kita lanjutkan materi," kata Bu Dian.

"Iya Bu," jawab mereka serempak.

Kriiiiing

Setelah beberapa menit kejadian tadi,akhirnya suara yang ditunggu-tunggu dibunyikan. Suara kemerdekaan bagi setiap murid. Bel pulang sekolah yang membuat semua murid menyuarakan kebebasannya dari kegiatan yang seperti tidak ada habisnya.

"Yeyy pulang!"
  
Seruan semua murid terdengar dengan semangat menggebu-gebu.

"Baiklah anak-anak,saya tutup kegiatan belajar hari ini. Terimakasih," ucap Bu Dian sebelum pergi meninggalkan kelas.

ALFA'S QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang