Sesuai janjinya,sore ini Alfa sudah menunggu Nara di depan rumah gadis itu. Tampak jaket hitam kebanggaannya sedang ia sampirkan di pundak kanannya.
Tidak lama setelah Alfa mengirim pesan kepada Nara,gadis itu sudah keluar rumah dan menghampirinya. Rambutnya yang tergerai membuat Alfa terpesona memandanginya. Nara memang sangat jarang menggerai rambutnya,membuat Alfa hanya dapat melihatnya beberapa kali. Alfa akui Nara terlihat sangat cantik dengan penampilannya seperti sekarang. Sweater abu-abu yang kebesaran sangat cocok di tubuh Nara. Terlihat sederhana,tapi Alfa menyukainya.
"Udah siap?" tanya Alfa.
Nara mengangguk. Alfa menyerahkan helm kepadanya. Nara mengulurkan tangannya menerima helm tersebut.
"Kita mau kemana?" tanya Nara sambil memakai helm.
"Jalan-jalan aja," jawab Alfa sekenanya.
"Ya kemana? Masa ngga ada tujuan sih?"
"Lo maunya kemana?" tanya Alfa.
"Kok gue? Kan lo yang ngajakin. Jadi orang ngga punya tujuan banget," gerutu Nara.
"Ya udah ayo naik," perintah Alfa.
"Mau kemana dulu?"
"Ck,udah naik aja. Katanya gue yang harus nentuin? Bawel banget."
"Ihh!"
Alfa terlihat menyebalkan saat ini. Harusnya tadi pagi Nara menolak saja untuk pergi bersamanya. Tapi tidak bisa dipungkiri juga,saat ini ada perasaan bahagia di dalam hatinya. Nara sendiri tidak tau karena apa.
Sepanjang perjalanan tidak banyak pembicaraan yang dilakukan mereka berdua. Sesekali Nara menggerutu kesal karena Alfa membawa motornya dengan sangat kencang. Cowok itu sama sekali tidak menurunkan kecepatan motornya walaupun Nara sudah beberapa kali memperingatinya. Jantung Nara berdegup sangat kencang,tangannya memegang erat ujung jaket Alfa. Sementara laki-laki itu tersenyun tipis dari balik helmya.
"Pegangan aja kalo takut," ucap Alfa sedikit teriak agar terdengar oleh Nara karena jalanan saat ini sangat bising.
"Apa? Ngga denger," balas Nara ikut berteriak.
"Pegangan," ulang Alfa lebih keras dari sebelumnya.
"Ngga mau. Nanti gue dikira modus."
"Kan gue yang nyuruh."
"Ngga jelas lo ngomong apa. Udah nyetir aja yang bener," teriak Nara lagi.
Alfa menambah kecepatan motornya membuat Nara spontan memegang pundak Alfa dengan kuat.
"Alfa jangan kenceng-kenceng!" teriak Nara panik. Sedangkan Alfa semakin tersenyum karenanya.
👑 👑 👑
"Lo bener-bener ya! Kalo tadi gue jatuh gimana?!" ujar Nara kesal.
"Buktinya sekarang masih bisa marah-marah," jawab Alfa seraya mencopot helmya.Nara memandangnya kesal.
"Jangan marah-marah terus,nanti tambah lucu."
Nara sedikit terkejut mendengarnya. Sejak kapan Alfa jadi pandai berbicara seperti tadi? Sangat bukan Alfa yang dia kenal. Dan kenapa tiba-tiba detak jantungnya terasa sangat kuat. Seperti sedang memberontak dari dalam sana.
"Ngga usah dipikirin. Ayo jalan," Alfa mengambil tangan Nara dan menggenggamnya membuat Nara sontak memandang tangannya yang berada di genggaman Alfa. Ada apa hari ini? Kenapa Alfa sangat aneh. Nara bahkan hanya melamun selama Alfa menggandeng tangannya. Dirinya masih sulit mengerti dengan situasinya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFA'S QUEEN
Teen FictionAlfarez Galandra. Murid laki-laki yang memimpin geng motor paling disegani satu sekokah. Si ketua Thunder yang terjebak dalam dunia penuh rahasia milik gadis sederhana. Alnara Kezia. Dia gadis dengan sepasang manik mata cokelat terang. Menyimpan ser...