Pagi yang cerah,matahari menampakkan sinarnya tanpa ragu-ragu. Pagi hari yang membawa semangat bagi orang-orang yang akan memulai aktivitasnya. Tidak terkecuali dengan Alfa. Jika biasanya setiap pagi dia akan mengeluh dan bermalas-malasan,hari ini berbeda. Laki-laki itu sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah. Bahkan Alfa sengaja berangkat lebih pagi agar sampai di sekolah lebih awal. Padahal sejak semalam dia sama sekali tidak tidur,jika saja dia sedang baik-baik saja mungkin dia akan memilih bolos sekolah dan tidur seharian di rumah.
Pagi-pagi sekali Alfa sudah menyalakan motornya dan memanaskan mesin sebelum dia pakai nanti. Laki-laki berparas tampan dan berperawakan tinggi itu bersemangat karena seorang gadis yang sejak semalam memenuhi pikirannya. Hari ini Alfa harus memastikan kalau Nara baik-baik saja. Alfa harus melihat langsung keadaan perempuan itu. Semalaman memikirkannya membuat Alfa tidak bisa tidur.
Setelah selesai memanaskan mesin motornya,Alfa bergegas berangkat sekolah. Tentunya dengan suasana hatinya yang tidak beraturan. Semoga kekhawatirannya tidak terjadi. Dia ingin melihat gadis itu baik-baik saja. Hari ini.
👑 👑 👑
"Wehh si bos tumben pagi-pagi udah di sekolah," seru Ian ketika Alfa baru saja duduk dan meletakkan tasnya.
Di sana ada Ian,Dipta dan Leon. Kalau Dipta dan Leon Alfa tidak heran kenapa mereka sudah di sekolah. Tapi Ian? Perlu dipertanyakan.
"Ngga ngaca lo?" balas Alfa.
"Udah kok. Tadi pagi gue udah mandi,pake minyak wangi,terus sisiran sambil ngaca. Ngga liat muka ganteng gue terpampang jelas begini?" ujar Ian kepedean.
"Si Anoa! Udah oon pake kepedan segala!" ujar Dipta.
"Bukan itu maksud gue. Lo juga kenapa tumben ngga telat berangkatnya,pagi banget lagi," ujar Alfa.
"Gue lagi nyalin pr," ucap Ian cengengesan. "Lagian nih tugas banyak banget,kalo gue berangkat siang yang ada berakhir di wc lagi gue," lanjutnya.
Ian memang pernah mendapat hukuman membersihkan toilet sekolah karena belum mengerjakan PR. Dan sialnya ternyata hanya dia sendiri yang belum mengerjakan. Ian yang saat itu baru tau kalau ternyata ada PR,panik karena dirinya yang datang ke sekolah ketika bel sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Dan ternyata teman-temannya yang tidak punya hati itu sudah selesai mengerjakan dan tidak memberitahunya.
"Lo mau ngerjain pr juga,Al?" tanya Dipta kepada Alfa.
"Ngga,gue males ngerjain."
"Mental baja juga ya lo,Al. Lo ngga takut suruh bersihin wc yang aromanya bisa bikin lo pilek?" ujar Ian merasa jijik mengingat dirinya pernah mengalami hal itu.
"Terus lo mau ngapain pagi-pagi gini udah ke sekolah? Kesambet jin pohon mangga depan rumah?" tanya Dipta.
"Ck,gue ada urusan," ucap Alfa kemudian melirik Leon yang dibalas tatapan cowok itu. Alfa tau pasti Leon mengerti maksudnya.
"Terus ni pr gimana? Kalo lo suruh bersihin wc gue ngga mau bantuin,ya. Kapok gue," ujar Ian.
"Ya lo kerjain PR gue kalo gitu," jawab Alfa dengan entengnya.
"Lo kira cuman selembar?! Banyak ni woi!" Ian menodongkan buku Dipta yang sedang ia gunakan untuk contekan.
"Lagian masa lo nyuruh Ian? PR dia sendiri aja belum tentu selesai,apalagi punya orang," kata Dipta.
"Jangan salah. Sebenernya gue ini anak rajin. Cuman belum gue tunjukin aja. Takutnya lo semua iri kalo tau," ucap Ian.
"Bener-bener halunya sampai ke langit tujuh," ujar Dipta.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFA'S QUEEN
Teen FictionAlfarez Galandra. Murid laki-laki yang memimpin geng motor paling disegani satu sekokah. Si ketua Thunder yang terjebak dalam dunia penuh rahasia milik gadis sederhana. Alnara Kezia. Dia gadis dengan sepasang manik mata cokelat terang. Menyimpan ser...