MANUSIA KAYU

770 103 15
                                    

*Wushhh

Angin di siang itu tiba tiba saja berhembus kencang seperti bermain menertawakan nasib ilham yang terpojok dengan pertanyaan Ajeng.

Ilham masih terdiam memikirkan jawaban apa yang akan ia berikan untuk menjawab pertanyaan dari ajeng.

Ilham menarik nafasnya dan bersiap memberikan jawaban untuk ajeng walau terdengar berat....

"Aku hanya seorang manusia ajeng..."

"....?"

Wajah ilham nampak datar dengan mata yang kosong menatap kedepan tanpa berani memandang wajah ajeng..

"Ia sama seperti ajeng.."

"..."

"Hanya saja nasib kita berbeda..."

"Berbeda..?"

Ajeng terlihat bingung dengan Jawaban dari ilham..

"Iya.."

"Kenapa..?"

Kali ini ajeng yakin ilham akan serius menjawab pertanyaan darinya...

Wajah ajeng nampak tak sabar mendengar ucapan ilham selanjutnya...

"Iye beda ajeng, kamu perempuan aku laki laki.."

"HAH..!!!"

"Emang kamu gak nyadar jeng..?"

Daan lagi...
Menyebalkan sekali kan ilham ini..?
Tapi...
Bukankah sudah biasa..

"Lo ituuu yaaahhh... !!!"

"Hahahahaha.."

Sungguh jika memakan manusia itu di perbolehkan, orang yang pertama kali ajeng akan makan adalah Ilham Sang manusia paling menyebalkan di dunia ini..!!

Tanpa mengucapkan sepatah kata Ajeng beranjak dari posisi duduknya dan melangkah meninggalkan ilham yang masih tertawa melihat ajeng yang kesal padanya.

*wushhh

Angin itu membawa daun daun coklat  terbang meninggalkan batu hitam tempat dimana permainan Nafas kejujuran itu di mainkan...

Seluruh tubuh ilham terasa terdorong merasakan angin itu menghampirinya..

"Belum saatnya...."

Ilham tersenyum merasakan angin yang menyapu tubuhnya seperti sedang merengek menyalahkan dirinya..

🍃

Ajeng duduk menekuk mensejajarkan lutut dan dadanya.

Wajah ajeng nampak masih kesal mengingat rencananya gagal membuat ilham jujur dengan dirinya..

Wajah ajeng berpangku pada lututnya yang menekuk.

Tangan ajeng memegang sebuah batang ranting kecil sebagai alat untuk menggores gores tanah menggambar sesuatu yang tak jelas bentuknya jika dilihat..

perasaan kesal itu masih belum juga hilang di benak ajeng di tambah ilham yang belum juga menghampirinya..

"Hai ajeng.."

"..."

Ajeng tak menghiraukan suara dari ilham..

"Kenapa ajeng diam..?"

"..."

"Ajeng gak mau kenalan sama aku..?"

Tangan ajeng berhenti melakukan aktifitasnya mendengar ada benda yang aneh menyentuh punggungnya..

Ajeng hanya melirik ke arah samping kemudian kembali mengacuhkan suara ilham..

Tiba tiba..

"Ajeng.. Ajeng.."

Hello, My Yesterday  [ FINISH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang