KUPU KUPU BIRU

585 86 20
                                    

Ajeng berdiri mematung di depan kaca jendela ruang ICU, air matanya mengalir deras memandangi ayahnya yang sedang terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit.

Baru pertama kali ajeng menangisi seseorang dengan kesedihan yang tak terbendung, air mata terasa begitu mudah mengalir membasahi pipi walau tangannya beberapa kali mencoba menyeka air matanya.

Siapa yang tidak sedih dan takut menjadi seseorang anak yang melihat ayahnya terbaring lemah dalam kondisi kritis di ruang ICU..

Setiap anak pasti tidak ingin kehilangan ayahnya...

Tangan kanan tari merangkul pundak Ajeng, tari harus tegar melihat suaminya terbaring tak berdaya agar tidak menambah kesedihan dati ajeng..

Kepala tari menyandar pada kepala ajeng tangannya terus mengusap halus pundak ajeng..

"Sayang.. "
"Ayah pasti kuat.. "

Mata ajeng terpejam sungguh ajeng merasakan sakit yang teramat sakit melihat ayahnya tak kunjung sadar dari masa kritisnya

"Buuunnn...? "

Tubuh ajeng berbalik ke arah kanan dan langsung memeluk Tari yang yang terlihat menahan tangisnya di depan ajeng..

Tari membalas pelukan ajeng, air matanya tiba tiba saja mengalir deras tanpa permisi terisak tak kuasa menahan kesedihan yang di alaminya...

🍀

"Ma Rio mau pulang.. "

"Rio..!! "
"Kamu harus tetap di sini.. ! "

"Ga mah Rio mau pulang.. "

Seorang anak laki laki mengenakan jaket berwarna hitam itu sedang berdiri di depan seorang wanita paruh baya di depan ruang tunggu.

Anak laki laki bernama Rio itu sedang bersitegang dengan seorang wanita di depan ruang tunggu di koridor rumah sakit..

"Kamu harus dengerin mamah Rio..!!"

Tanpa menjawab perkataan wanita itu, Rio langsung melangkah pergi dengan perasan kesal menyelimuti hatinya..

"Rio..!!! "

Wanita bernama Ratna itu berteriak memanggil nama anaknya yang terus berjalan tanpa menoleh sedikitpun ke arahnya..

Ratna duduk dengan tubuh yang lemas tak percaya dengan perilaku anaknya yang membuatnya bersedih..

Ratna menangis entah apa yang membuatnya begitu sedih..

Perasaanya seperti di cabik oleh sebuah pedang .. Begitulah perasaan seorang ibu saat anaknya pergi tanpa menghiraukan kehadiranya..

🍃

Fajar di pagi hari begitu cerah membuat langit biru tak berawan terlihat sangat indah dan menyejukkan..

Gemericik air terdengar begitu menenangkan, ilham duduk di sebuah batu besar berwarna hitam di samping sungai..

Tangannya memainkan air jernih yang mengalir dari hulu..

Ilham tersenyum saat melihat sebuah kupu kupu tiba tiba saja menghampirinya..

Kupu kupu berwarna biru itu mendekati wajah ilham..

Mata ilham tak hentinya mengikuti arah kupu kupu itu terbang mengelilinginya..

Kupu kupu itu seperti mengajak ilham untuk beranjak dari duduknya..
Membuat ilham mengikuti arah kupu kupu itu yang akan mengajak nya pergi..

"Apa yang akan kamu tunjukan..? "

Hello, My Yesterday  [ FINISH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang