SUARA PERI

733 98 35
                                    

Hujan deras di sore itu mengguyur tubuh ilham yang masih berdiri memandangi ajeng yang masih menangis memeluk erat tubuh ibunya..

Mata ilham tak hentinyaa menatap ajeng yang terlihat menyedihkan di pelukan ibunya..

Ilham memutar tubuhnya kemudian melangkah pergi meninggalkan ajeng ..

Kali ini ilham tidak bisa membantu apa apa untuk ajeng...

🍀

Mobil berwarna hitam itu berjalan meninggalkan pintu gerbang panti asuhan.

Ajeng menatap kaca jendela mobil sebelah kanan berharap matanya menangkap sosok ilham berada di tepi jalan sebagai salam perpisahan..

Kaca mobil terlihat basah dengan air hujan yang meluncur membasahi kaca yang di tatap ajeng itu

Ajeng memejamkan matanya di iringi air matanya yang meluncur deras mengetahui sosok ilham sudah tidak terlihat lagi dari pandanganya..

Sungguh jika saja ilham berada di sampingnya kali ini pasti perasaan ajeng merasa lebih tenang dengan kondisi Ayahnya sedang dalam keadaan kritis..

*wushh

🍂

Angin berhembus di iringi dengan hujan yang semakin deras menggoyahkan pohon pohon yang kokoh hingga daun yang sudah menua tak sanggup lagi setia pada ranting pohon yang goyah karena Angin..

Daun daun berwarna coklat itu terbang melayang di tas jalanan aspal berwarna hitam yang di lewati oleh ajeng..

Mobil berwarna Hitam itu melaju dengan kecepatan sedang melewati sebuah jalan raya yang sepi..

🍃

*wushh*

Suara angin di bukit hijau ini terdengar sangat keras namun terasa sangat lembut melewati tubuh ilham.

Ilham berdiri di bawah pohon di atas bukit..
Matanya menatap lurus ke depan dengan wajah yang datar..

Entah apa yang ada di pikiran ilham saat ini..
Matanya begitu sayu menatap ke arah hamparan bawah tebing yang terlihat begitu hijau dan indah di pandanganya..

"Setelah ini apa kau memberiku kesempatan..?"

*wushh

Angin menyapu dengan lembut tubuh ilham seperti memberikan jawaban atas pertanyaan yang ilham lontarkan entah pada siapa pertanyaan itu ia ucapkan..

angin itu seperti peri yang terbang membawa daun daun yang sudah menua mengelilingi tubuh ilham seperti  menghibur perasaan ilham yang sedang di landa kesedihan dan kebingungan...

Ilham tersenyum dengan gerakan yang lembut merasakan angin yang menyapu tubuhnya mengerti dengan perasaanya sekarang..

🍃

Mobil berwarna Hitam itu berhenti tepat di sebuah parkiran di halaman rumah sakit dengan papan Pertamina.

Tangan ajeng membuka pintu mobil sebelah kanan dan menurunkan kaki kananya untuk keluar dari mobil.

Wajahnya begitu sebab dengan mata yang masih terlihat merah karena air mata yang tersu mengalir selama perjalanan.

Walaupun Ibundanya menenangkan ajeng tapi air mata ajeng tak hentinya keluar membasahi pipinya..

Baru kali ini ajeng merasa sangat bersedih karena dua hal..

Mendengar ayahnya yang kritis..
Dan..
Berpisah dari Ilham..

Hello, My Yesterday  [ FINISH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang