TITIK TERANG

591 93 25
                                    

"Mira.. "

"Cukup ratna.. "
"Kamu tidak usah memikirkanya.. "
"Aku sudah biasa menghadapainya.. "

"Tidak mira.. "
"Ini.. Ini salahku.. "

"Ratna suara tangisanmu hanya akan membuatku semakin tak tenang.. "
"Sebaiknya kamu pulang.. "

"Mira..Aku.. Aku tidak akan meninggalkanmu.. "

Mira terdiam terpaku menghadap ke arah depan di lorong rumah sakit..

Ratna yang berada di belakangnya terlihat menangis dengan penyesalanya..

"Terserah kamu Rat.. "

Mira hanya melirik ke arah samping mengetahui Ratna yang masih berdiri di belakangnya..

Tangisan Ratna begitu pecah mengetahui Mira yang terlihat tidak memaafkan dirinya atas kesalahan yang tidak ia perbuat..

Mira hanya menangis dengan diamnya, air matanya mengalir deras tanpa mengeluarkan suara sedikitpun meski tenggorokanya terasa tercekik, merasa sedih dengan keadaan yang sedang menimpanya..

Mira memejamkan matanya bersama air matanya yang hangat mengalir deras di pipinya, kemudian berjalan kedepen meninggalkan Ratna yang masih terdengar menangis memyesali sesuatu yang sudah terjadi di hidupnya..

🍃

"Ilham.. "

"Kamu tenang aja ndah .. "
"Aku masih bisa berjalan.. "

"Yakin.. ? "

"Iya.. "

Ilham dan Indah kini sudah sampai di bawah bukit hijau tempat dimana ilham harus tinggal di sana..

Indah telah menuruti permintaan Ilham yang memintanya agar mengantarnya ke sebuah bukit yang Ilham minta padanya..

Indah dan Ilham sampai di bukit ini hanya membutuh kan waktu 1 setengah jam perjalanan menggunakan sebuah angkutan bus umum menuju suatu daerah di puncak.

Setelah sampai di daerah hutan terlihat keadaan ilham yang semakin membaik dari sebelumnya..

"Ham..? "

"Kenapa kamu tidak mengizinkan aku ikut denganmu..? "

"...? "

"....? "

"Aku.. Aku tidak ingin kamu melihatnya.. "

"Melihat..? "

"Iya.. "

Ilham melarang keras indah untuk mengantarkanya ke bukit hijau, entah apa yang membuat ilham melarang indah untuk mengikutinya ke bukit hijau..

"Terimakasih ndah.. "

"Iya ham.. "

Dengan keadaan yang masih belum baik sepenuhnya ilham membalikan tubuhnya dan berjalan meninggalkan indah..

Dadanya masih terasa sakit dan tubuhnya seperti berat untuk bisa melangkah, entah apakah dia akan sanggup menaiki tangga tanah menuju bukit di atas sana..

Indah hanya terdiam memperhatikan keadaan ilham.. Perasaan khawatir terus mengahntuinya saat menatap tubuh ilham..

*Arghh*

Benar saja baru beberapa langkah ilham menaiki tangga tubuhnya seolah tak bertenaga dengan dadanya yang semakin merasakan kesakitan..

Indah yang melihat Ilham mengeram kesakitan terlihat kaget dan langsung menghampiri  ilham..

Hello, My Yesterday  [ FINISH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang