16. Fettle

3K 294 225
                                    

Jakarta, 11 April 2021

(Renita POV)

"Kak, aku hanya bisa menemanimu sampai prosesnya selesai, tak apa? Atau kau pindah ke Shanghai saja dan tinggal bersama kami" tawar Jaemin.

Aku harus menerimanya mau tidak mau. Bagaimanapun juga Jaemin punya urusannya sendiri disana. Kalau kalian bertanya kenapa tidak orang tuaku saja yang kemari, jawabnya tidak bisa. Bunda sedang sakit keras sehingga tidak bisa berpergian jauh, dan ayah harus menemaninya disana.

"Tidak Jaem, disini sudah menjadi kampung halamanku dan kampung halaman anakku. Kalau kau mau kembali, tak apa. Aku mungkin akan meng-hire baby sitter" aku menolaknya.

"Terserahmu kalau begitu, aku akan sering mengunjungimu"

"Well, thanks" jawabku dengan imbuhan senyum kecil.

"Kak.. Ayah, Bunda, dan aku perlu meminta maaf padamu. Karena kami sudah melepasmu ke orang yang tidak tepat" sesalnya.

"Bukan salah kalian, aku yang memilihnya. Kalau dipikir memang benar kata ayah, dia sebenarnya belum siap menikah. Hanya saja aku yang tidak percaya"

"Kami awalnya yakin kalau dia orang yang tepat untukmu, tapi ternyata itu salah"

"Sudahlah Jaem, aku tidak ingin mengingat itu lagi. Biarkan dia jadi masa lalu buatku. Seharusnya aku yang minta maaf karena membuat kalian khawatir"

Jaemin pun tersenyum padaku. Aku akui adikku satu ini punya senyum yang sangat manis dan memikat. Tak heran kalau banyak anak gadis yang meraung minta dikencaninya.

 Tak heran kalau banyak anak gadis yang meraung minta dikencaninya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau hebat Kak," pujinya tiba-tiba.

Sesekali kami memang melakukan deep talk seperti ini, tidak ada yang tahu kapan dan siapa yang memulainya,  semuanya mengalir begitu saja. Durasinya pun tak tentu, kadang kami melakukannya dari selesai makan malam hingga tengah malam.

Ah, kalau begini aku jadi merindukan masa lajangku dulu, semuanya terasa sempurna. Rasanya, saat itu semua orang, bahkan takdir pun berpihak padaku.

Mungkin aku sudah menghabiskan keberuntunganku di masa lalu sehingga hanya hal buruk yang datang padaku sekarang. Untungnya aku masih punya orang-orang yang menyayangiku. Benar kata Haechan, banyak orang yang sayang padaku, tapi aku hanya fokus kepada satu orang yang membuat luka di hatiku. Aku akan mengubahnya sekarang, aku hanya akan berfokus pada hal-hal yang membuatku senang dan berharap takdir berpihak padaku lagi.

~Mistress Diary 16~

Jakarta, 13 April 2021

(Author POV)

"Jangan terlalu dipikirkan, itu pilihannya sendiri untuk berakhir seperti itu. Kau harusnya tidak masalah karena punya aku" wanita itu, masih tanpa pakaian dan hanya terbalut selimut di tubuhnya berkata.

Mistress Diary [NCT Fanfiction] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang