10. My Dahlia

3.1K 371 241
                                    

Jakarta, 29 September 2020

(Renita POV)

Jangan harap aku menangis dan meratapi kejadian itu, karena kenyataannya aku tidak menangis sama sekali. Benar kata Haechan kalau aku tidak boleh terlihat lemah. Disisi lain aku terlalu menyayangi air mataku untuk jatuh karena manusia buaya seperti dia.

Setelah kejadian itu pun aku masih bersikap biasa, aku masih melayaninya sebagai suamiku dan melakukan kewajibanku yang lain. Sebisa mungkin terlihat kalau aku tidak tahu apa-apa. Kalian bisa bilang aku pura-pura bodoh.

Aku memang berlagak kuat dan lugu, tapi sebenarnya aku ingin menyakitinya, contohnya seperti ingin menggores wajahnya dengan pisau yang kugunakan untuk mengulas selai saat ini. Aku rasa itu akan mengasyikan, benar kan?

"Aku akan makan malam di rumah" ujarnya setelah aku memberikan sepotong roti untuk sarapan.

"Good. Kau mau request untuk makan malam?"

"Up to you, I know you do it really well"

Oh, bahkan kalau bisa itu kugunakan untuk meracunimu sampai kau mati.

"Alright"

Setelah itu dia mengambil tas kerjanya dan berpamitan kepadaku, tidak lupa ia mengecup puncak kepalaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu dia mengambil tas kerjanya dan berpamitan kepadaku, tidak lupa ia mengecup puncak kepalaku.

Uhh disgusting

~~~

Malam itu dia pulang, sesuai janjinya. Syukurlah, batinku. Setidaknya dia tidak memberikan harapan palsu padaku. Dia menghampiriku yang sedang menyiapkan makan malam lalu duduk disana.

"Ren.." dia memanggilku, dengan nada yang sedikit sendu.

"Ren.. thank you" ujarnya lagi. Aku sedikit tertegun, pasti ada sesuatu yang terjadi padanya.

"For what?" tanyaku bingung.

Dia tidak biasanya mengajakku bicara dengan nada serendah itu, dan tiba-tiba mengucapkan terimakasih.

"Terima kasih sudah mengurusku dengan baik, kau.. istri yang baik Ren"

"Mark, bukankah sudah kewajibanku?"

"Pasti melelahkan bukan? Melakukan pekerjaanmu walaupun hanya dirumah"

"Yours are more tiring"

"It's not that tiring anyway" Dari sini aku tahu betul ada yang tidak beres dengannya.

"Sudahlah, kita sama-sama melakukan kewajiban kita. Sekarang makanlah, bukankah kau sendiri yang ingin makan di rumah?"

"Have you eaten?" baiklah, ini benar-benar tidak beres. Walaupun kami sudah lama bersama, tapi dia tidak biasanya bertanya seperti ini padaku.

Mistress Diary [NCT Fanfiction] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang