Jakarta, 27 Januari 2016
Wanita itu sedang tersenyum bahagia —bisa dibilang ia sedang memuja, ketika memperhatikan pria yang sedang melahap rotinya di ruang makan rumah mereka. Suaminya yang lahap begitu merupakan kelegaan tersendiri untuknya, dia selalu senang jika makanan yang dibuatkannya dihargai oleh pria berdarah campuran itu.
Begitu juga dengan juice-nya, ia sedang membuatkannya untuk sang suami yang dicintainya sekarang. Kali ini dipilihnya wortel karena belahan jiwanya itu mengeluh penglihatannya memburuk belakangan.
Selesai dengan urusan blender-nya, ia menyaring ampas wortel dan menuangkan juice yang telah tersaring kedalam botol minum yang setiap hari digunakan oleh suami tercinta.
"Sayang, aku berangkat ya" wanita tadi hampir selesai ketika suaminya berdiri untuk berpamitan.
"Tunggu, kau jangan lupa juice-mu, Mark" menghampiri suaminya, memberikan botol itu.
"Thanks, kau selalu memberiku yang terbaik Ren" pria itu ikut tersenyum mendapat perlakuan romantis dari sang istri.
"Ya sudah, kau berangkatlah. Nanti terlambat"
Cup.
Renita mendapatkan kecupan romantis di dahinya.
"Kau hati-hati dirumah" pria itu kemudian berlalu meninggalkan rumahnya untuk berangkat ke tempat kerja.
~Mistress Diary 28~
Jakarta, 15 September 2021
Setelah malam berat yang dilaluinya, ia akhirnya memberanikan diri datang kesana, rumah sakit tempat mantan istrinya dirawat. Telinganya masih berfungsi dengan baik walaupun ia sedang bertarung kemarin. Kalimat lawan adu jotosnya jelas, adik wanita itu meminta Haechan untuk membawanya ke rumah sakit dan begitulah ia bisa ada disini sekarang.
Penyesalan memang selalu datang di akhir, tapi pria itu tidak pernah berharap kalau penyesalannya kali ini merupakan akhir dari hubungannya dengan Renita.
Dia berharap, inilah awalnya.
Maka yang pertama ia lakukan adalah mencari pengampunan dari seorang ibu yang baru saja dicelakainya kemarin —ibu dari anak-anaknya sendiri. Kenyataan itu menghantamnya, keras. Wanita yang pernah melayaninya selama enam tahun itu kini terbaring lemah karena ulah bejatnya.
Tadinya ia ragu untuk melakukannya, tapi karena mendapat dorongan dari hati yang semakin kuat memaksa untuk datang kemari dan menuntut permintaan maaf dari mantan istri, ia pada akhirnya melakukannya walaupun ia sendiri telah memprediksinya akan sangat sulit dilakukan.
Setelah semua video yang ditontonnya, hatinya tergugah hanya karena wanita itu mengatakan kalimat-kalimat tulusnya. Mulai dari antusiasmenya ketika tahun awal pernikahan mereka, hingga pernyataan menyerah dari wanita itu membuat hatinya perlahan remuk dan hancur. Selama ini ia menyangkal kalau semua kekacauan ini adalah salahnya. Namun arogansi itu kini berubah menjadi sebuah pengakuan, kalau memang dialah yang menghancurkan pernikahannya sendiri sejak awal.
Sebenarnya Mark tidak berniat mengkhianati istrinya. Saat itu ia hanya iba dan entah kenapa justru terjerumus oleh godaan gadis muda yang baru saja lulus SMU yang pernah ditolongnya sewaktu ia sedang mengunjungi club malam tempat gadis itu pertama kali bekerja. Awalnya hanya menolong, lalu gadis muda itu menawarkan sesuatu yang membuat pria manapun akan bergidik merinding hanya dengan mendengarnya saja.
Mark terbuai, hingga ia memutuskan mencoba apa yang ditawarkan gadis itu. Ia pikir karena hati istrinya terbuat dari kasih Tuhan, ia jadi tega melakukannya karena yakin kalau Renita tidak akan marah jika mengetahuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistress Diary [NCT Fanfiction] ✓
Fanfiction[✓] ❝My beloved husband, you was. My love loosen gradually, and now it's all gone❞ Start March, 29th 2020 End June, 27th 2020 Notes: cerita ini hanya fiksi. Karakter idol dalam cerita murni imajinasi penulis. Tolong jangan sangkutpautkan dengan kara...