Mistress Diary [NCT Fanfiction] ✓

07. Clarity

Dahlia flowers are symbolize elegance, inner strength, creativity, change, and dignity. In negative way, this flowers meaning is associated with betrayal, instability, and dishonesty.

~~~

Jakarta, 9 September 2020

(Renita POV)

Pria ini, akhirnya menemuiku setelah beberapa bulan dia menghilang —ah salah, aku yang sengaja menghilang. Dia memaksaku untuk bicara setelah kami secara tidak sengaja bertemu di supermarket. Usahaku menghindarinya akhirnya gagal karena keadaan ini.

"Apa yang mau kau bicarakan?"

Aku rasa kami sudah berbeda, tidak sedekat dulu, tidak seakrab biasanya. Aku memakluminya, karena aku bukan siapa-siapa, aku hanya temannya. Ya, dia Lee Haechan.

"Kenapa kau mengabaikanku? Aku punya salah padamu?" dia terlihat sebal karena kuabaikan. Memang aku mengabaikannya beberapa bulan ini, tapi itu karena aku punya alasan.

"Kita tidak bisa seperti dulu Chan, aku ingin membuat jarak"

"Tapi kenapa?"

"Kita tidak sepantasnya seperti itu. Maksudku, kita sudah punya keluarga masing-masing, jadi tidak baik untuk terlalu dekat"

"Kak, kau tidak mungkin begini tiba-tiba. Apa ada yang melarangmu? Siapa?"

"Ini semua atas kehendakku sendiri. Chan, kita memang tidak bisa seperti itu. Orang-orang akan mencemooh kita nanti"

"Dulu kau bahkan tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang. Perubahanmu terlalu tiba-tiba, dan sayangnya itu terbaca olehku"

Aku memutar mataku malas. Kenapa ia bersikeras padahal alasannya sudah jelas? Bahkan aku baru saja mengatakan suatu kebenaran.

"Kau tidak bisa memahaminya? Tolonglah jadi dewasa, memangnya sampai kapan kita seperti itu?"

"Kak, aku tahu pasti ada sesuatu denganmu. Katakan saja, dan jika kurasa masuk akal aku akan menurutinya"

Astaga. Apakah aku tidak bisa meyakinkannya kali ini? Memang, kepala Haechan itu keras sekali.

"Kau tidak bisa menemuiku hanya saat kau butuh. Kau melakukannya lalu seakan membuangku ketika kau sudah bahagia. Kau hanya datang padaku saat kau sedih. Kau pikir aku terima itu?" 

Dia mulai marah disini. Aku harus apa? Chan andaikan kau tahu, aku tidak ingin menjadi orang ketiga bagimu dan istrimu. Mungkin kita hanya teman biasa, tapi bagi dia aku pengganggu.

"Baiklah. Berjanjilah kau tidak mengatakannya pada siapapun"

"Ya, okay"

"Aku tidak mau mengganggu hubunganmu dan istrimu"

"What? Apakah itu masuk akal? Kak, bahkan Grey pun tidak masalah, siapa yang berkata seperti itu?"

"Kau salah Chan, istrimu itu juga punya rasa cemburu. Dia juga perempuan" aku mencoba menjelaskannya.

"Dia juga mengatakan hal lain padaku"

"Apa?"

"Bagaimana bisa dia bisa sok tahu tentang kehidupanku huh? Aku tahu sebenarnya dia orang yang baik, tapi kali ini dia keterlaluan. Itulah mengapa aku menghindarimu, karena aku rasa dia sudah cukup marah sampai mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal"

"Dia bilang apa?"

"Oh ya, dia juga bilang kalau kau tahu hal ini. Jadi aku meminta penjelasanmu secara langsung"