06. Reciprocal

3.6K 447 139
                                    

Jakarta, 4 Mei 2020

(Haechan POV)

"Grey, kau sudah baikan?" aku menyampirkan jaketku dan saat itu aku melihatnya tengah merapikan pakaian kami yang masih berantakan setelah liburan kemarin.

"Ya, lumayan. Bagaimana Kak Renita?"

"Everything's good. Anaknya cantik"

"Siapa namanya?"

"Aletheia, panggilnya Ale"

"Bagus"

Greysa mengangguk, lalu melanjutkan kegiatannya. Lalu kami berdua hening, tak ada yang memulai pembicaraan lagi.

Beberapa saat, dia telah selesai dengan kegiatannya rupanya, aku pun menghampiri Greysa yang hanya berdiri tanpa melakukan apapun, sepertinya dia sedang resah.

"Kau tidak melaporkan tentang kejadian itu?"

"Tidak"

"Kenapa? Aku rasa Kak Renita perlu tahu"

"Tidak baik menyampuri urusan orang. Apalagi ini momen bahagianya, aku tidak mau merusak itu. Dia terlihat bahagia sekali tadi"

"Ya, dan suatu saat dia akan tahu dengan sendirinya, lalu kau menyesal karena tidak memberitahukannya sejak awal"

"Grey, aku tahu apa yang aku lakukan. Kau pikir jika aku mengatakannya dia akan langsung percaya? Kau tidak tahu betapa wanita itu mencintai suaminya"

"Kau bahkan bisa membuktikannya. Kau tidak mencegahnya sakit hati, kau hanya menundanya"

"Lebih baik kita urusi saja urusan kita Grey"

"Tidak ada yang harus diurus lagi kan? Kita hidup seperti dua orang yang baru kenal disini. Atau anggap saja tidak kenal"

"Grey, harus berapa kali aku mengatakan padamu? Aku suamimu, jangan beranggapan jika aku orang lain"

"Ah, kau suamiku? Bagaimana bisa aku jadi istri yang suaminya lebih banyak menghabiskan waktu dengan orang lain?"

Baiklah. Aku rasa aku perlu bersabar disini. Menjelaskannya untuk kesekian kali.

"First, dengarkan aku. Kak Renita butuh dukungan, tidak ada yang bisa melakukannya selain aku. Lalu, dia sahabatku, bahkan dia bukan orang asing bagimu"

"Ya, orang yang menjadi pendampingmu di masa depan, mungkin"

"Grey jangan bicara macam-macam"

"Pernikahannya dengan pengusaha itu tidak akan lama, kau dan aku pun juga. Suatu saat bukan tak mungkin jika kalian akan menikah dan melupakan aku"

Berkali-kali perdebatan kami terjadi, tapi kali ini aku rasa ia sudah terlalu jauh. Apa yang dia coba bicarakan? Tentu sangat tidak masuk akal.

"Kau salah paham, Sayang. Astaga. Aku menikahimu karena aku mencintaimu, dan aku membantu Kak Renita karena aku peduli padanya. Kau juga wanita, bayangkan saja betapa sulitnya dia menghadapi semua itu sendirian, suaminya tak bisa ia andalkan"

"Aku tidak perlu membayangkan, karena ceritaku pun mirip seperti itu"

"Okay stop" aku sedikit meninggikan nada bicaraku "Tolong sudahi perdebatan ini. Aku minta maaf karena belum jadi suami yang baik untukmu. Aku akan melakukannya, aku janji. Tolong maafkan aku, dan kalau perlu kita mulai lagi" aku tahu, matanya berair, air itu seakan ingin terjatuh tetapi hanya tertahan. Ia berkaca-kaca.

"Bahkan aku adalah orang yang pertama kali jatuh cinta diantara kita, Chan. Aku sudah membuang rasa maluku, dan mengejarmu. Lalu ketika aku mendapatkanmu, rasanya semua sia-sia"

Mistress Diary [NCT Fanfiction] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang