Chapter 15

221 28 0
                                    

Semua orang di tempat itu masih tercengang, termasuk Taehyung yang juga menerima misi sama dengan Jisoo. Ia cukup tidak percaya temannya ini bisa mengorek informasi sampai ke Asosiasi Penyihir yang terkenal sangat kikir itu. Bagaimana mungkin seorang siswa biasa bisa memiliki kemampuan sekelas intelijen, bukankah jika mereka mau berkompromi dengan komplotannya Hoshi masalah ini bisa terselesaikan.

"Hei-hei, bukankah penyihir gelap yang mencoba melakukan pemberontakan sudah dibantai." Taehyung mencoba menyangkal penuturan Jisoo.

"Itu mungkin benar, tapi apa kau sudah lupa dengan 4 tahun lalu." Jeonghan menjawab dengan kalimat cukup sinis membuat Taehyung bungkam dengan ribuan pertanyaan.

"Jika seperti ini perang bisa kembali terjadi." Taehyung memijit kepalanya sembari mengambil kesimpulan dari semua kejadian yang hanya bisa memberikan jawaban dengan wajah piasnya.

"Dan mungkin saja bisa lebih buruk dari 10 abad yang lalu." Jeonghan melanjutkan penuturan Taehyung.

Semua orang di tempat itu menjadi hening dan tenggelam di dalam pemikiran masing masing, sekarang dapat dilihat dengan jelas inti permasalahannya di sini dari sebab akibat yang terjadi beserta tujuan pihak yang bersangkutan atas semua kekacauan. Ini dimulai dari pihak yang menentang kepemimpinan calon raja yang baru, mereka mulai melakukan pemberontakan dengan menyerang subjek yang berpotensi menyebabkan kekacauan dengan skala kerusakannya cukup tinggi seperti Jun. Dan tak lain target mereka berikutnya pasti siswa di sekolah ini yang merupakan siswa dengan potensi tinggi namun tak dapat mengendalikan berkatnya dengan baik.

Dengan memanfaatkan pihak yang lemah dengan rencana sistematis tanpa bocor ke publik, dapat dipastikan rencana mereka akan berhasil menggantikan calon raja baru. Yang berarti dapat dipastikan disini ada orang yang bermain kata dengan janji manisnya 'Lagi-lagi menyangkut pertikaian kaum bangsawan kah' Jeonghan membatin dengan wajah datarnya, terlihat jelas bahwa dirinya lelah dan bosan. Pasti Asosiasi meminta kerja sama dengan pihak institut untuk menanggulangi masalah yang berkaitan dengan ini, mau tidak pun dia akan dilibatkan dalam misi layaknya dulu. 

Kalau di ingat dulu ayahnya juga meninggal karena masalah ini, raganya pun sampai sekarang belum kembali kerumah duka. Tau-tau dia yang kembali dari misi di ruang Bapak Yesung sudah tersiar kabar ayahnya meninggal dunia, sampai sekarang pun pemikiran tentang jika dia tidak ikut misi pun masih terpikir jelas di alam bawah sadarnya. Tidak ingat rupa ibunya, tak mendapat atensi ayahnya, dan belum bisa membalas jasa keduanya. Cukup masuk akal jika itu disebut sebuah penyesalan.

Sekarang malahan dia diminta meniti jalan seperti ayahnya, demi memenuhi kepentingan pemerintah. Sudah jelas sekali kasus ini ditutup rapat dari publik kalo tidak pasti sekarang di taman kota sudah ricuh dengan para warga yang demo. Wah menyenangkan sekali ya antek antek yang membuat perselisihan, semua orang pusing adu gelut semua sedangkan pembawa masalah hanya menjadi penikmat dibalik layar. Jeonghan juga ingin seperti itu.

"Tak usah kau pikirkan jika tak ingin." Jisoo menepuk pundak temannya yang sedari tadi lebih tenang dari telaga padahal Seokmin sudah mulai ribut dengan candaanya.

"Terima kasih." senyum Jeonghan terulas saat mengetahui temannya mengetahui perubahan sikap pada diri Jeonghan.

"Jika kau tak ingin ikut misi aku bisa minta pada Bapak Yesung." Jisoo memberikan saran pada temannya yang sedari tadi berhati tak teduh itu, kurang lebih dia tau penyebab kegaduhan yang ada pada diri Jeonghan. Semua orang merasa kehilangan pada hari dimana kota terasa seperti lautan mayat.

"Tak apa, aku bisa mengatasinya sendiri." meyakinkan temannya, bagaimana pun dia tidak ingin merepotkan orang lain pada pertengkaran yang terjadi pada dirinya sendiri.

"Bukankah kemarin anak di angkatan kita ditugaskan ke kota hitam." Taehyung melihat ke arah belakang, kali ini wajahnya terlihat dingin namun jika diamati ekspresinya lebih mirip seperti kosong.

SKY TOWER ||JeongcheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang