Suara gedebuk begitu memekakan telinga kala Iqbaal tersungkur karena tersandung kaki (Namakamu). Disusul suara gelak tawa dari teman - temannya yang melihatnya jatuh di depan (Namakamu).
(Namakamu) memang sengaja menjulurkan kakinya ketika Iqbaal melewatinya. Dia selalu begitu. Perbuatannya sudah tidak dapat dikatakan jahil lagi tapi lebih ke penindasan. Padahal Iqbaal tidak pernah melakukan kesalahan kepada (Namakamu).
"Oops. Jatuh deh. Makanya Iqbaal, kamu tuh kalau jalan liat - liat dong." Kata anak perempuan berbando putih itu, (Namakamu). Dia mengulurkan tangannya pada Iqbaal. "Sini aku bantuin berdiri."
Tanpa rasa curiga, Iqbaal menerima uluran tangan (Namakamu). Saat dia sudah hampir berdiri, dengan sengaja (Namakamu) melepaskan tangannya dari lengan Iqbaal membuat Iqbaal kembali terjatuh.
Iqbaal meringis sambil mengusap pantatnya. Terasa nyeri karena dia terjatuh dengan posisi duduk. Lagi - lagi dia menjadi bahan tertawaan murid lain yang melihatnya dipermalukan oleh (Namakamu).
"Aku punya salah apa sih (Namakamu)? Kenapa kamu selalu jahatin aku?"
"Kenapa emang? Mau nangis ya? Nangis aja. Mau laporin ke orang tua kamu? Eh kamu kan gak punya orang tua." Ejek (Namakamu) diakhiri tawanya yang keras.
Iqbaal diam. Dia memang tidak memiliki orang tua. Sejak kecil dia tinggal di panti asuhan.
"(Namakamu). Kamu berulah lagi?" Tegur seorang guru yang saat itu hendak masuk kelas. Tapi malah melihat kerumunan kecil.
Gur itu membantu Iqbaal berdiri. "Kan kamu udah janji buat gak nakal lagi. Cepat minta maaf."
(Namakamu) diam. Egonya terlalu kuat untuk sekedar meminta maaf. (Namakamu) memang angkuh. Diusianya yang masih sebelas tahun, (Namakamu) sudah berani menindas orang lain.
"Kalau kamu gak mau minta maaf, Ibu akan panggil orang tua kamu."
"Kalau ibu manggil orang tua saya, ibu juga harus panggil orang tua dia."
"Tapi disini kamu yang salah."
(Namakamu) tidak menyahut. Dia malah berbalik dan meninggalkan Iqbaal dan guru itu. Dia masuk ke dalam kelas.
Karena tingkahnya ini, guru itu benar - benar memanggil kedua orang tua (Namakamu). Dan sejak saat itu (Namakamu) tidak lagi masuk sekolah. Dari yang Iqbaal dengar katanya (Namakamu) pindah sekolah.
Dan sejak saat itu juga hidup Iqbaal mulai tenang meski lebih sepi dari hari - hari sebelumnya. Tapi ini lebih baik daripada dia menjadi bahan tertawaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bride X IDR
Fanfiction"Ini cara gue membalas dendam. Membalas dua orang sekaligus." - (Namakamu) "Aku yang akan membuat kamu sadar. Balas dendammu cuma akan berakhir sia - sia." - Iqbaal 🌻🌻🌻 Cerita ini 11:12 dengan drama Thailand Game Saneha