"Ini cara gue membalas dendam. Membalas dua orang sekaligus." - (Namakamu)
"Aku yang akan membuat kamu sadar. Balas dendammu cuma akan berakhir sia - sia." - Iqbaal
🌻🌻🌻
Cerita ini 11:12 dengan drama Thailand Game Saneha
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Namakamu) menatap pantulan cermin di depannya. Wajahnya sudah di rias dengan riasan yang berbeda dengan acara tadi siang.
Rambutnya juga sudah di cepol dan diberi riasan. Tinggal berganti baju, memakai sepatu, dan menunggu beberapa menit sebelum acara di mulai.
Vivi masuk ke dalam kamarnya. Dia sudah rapi dan cantik. Tubuh rampingnya dibalut dress panjang berwarna merah. Rambutnya juga dicepol. Dia sama sekali tidak terlihat seperti ibu empatpuluhan tahun. Malah bisa dibilang Vivi lebih cocok menjadi kakak (Namakamu).
"Kok kamu belum ganti baju?" Tanya Vivi berjalan mendekati (Namakamu).
"Ini baru mau ganti."
"Buruan gih. Acaranya bentar lagi mulai. Tamunya udah pada dateng."
(Namakamu) mengangguk. Dia mengambil gaunnya. Tapi dia tidak mendapati sepatunya di dekat gaun itu digantung. Seingatnya sepatunya berada di dekat gaun. Lalu kemana sepatu itu pergi?
"Kamu nyari apa sih?" Tanya Vivi ketika melihat (Namakamu) sedang mencari sesuatu.
"Sepatuku gak ada." Kata (Namakamu) masih mencari sepatunya.
Vivi mendekat ikut mencari. "Memangnya kamu taruh mana?"
"Aku taruh sini."
"Mbak - mbak MUA tadi liat sepatu anak saya gak?" Vivi bertanya pada dua orang MUA yang juga berada di kamar itu.
"Terakhir saya lihat di dekat gaunnya." Jawab salah satunya dan mulai membantu mencari di seluruh bagian kamar hotel.
"Masa sepatunya bisa jalan sendiri?" Tanya Vivi entah pada siapa sambil terus mencari.
Hampir seperempat jam mereka mencari sepatu itu di seluruh penjuru kamar bahkan ke dalam kamar mandi, tapi belum kunjung ketemu.
(Namakamu) tidak mungkin tidak memakai alas kaki di acaranya sendiri. Itu akan memalukan. Lalu dia teringat dengan sepatu yang dia beli kemarin. Harusnya masih di mobil Iqbaal kecuali jika Iqbaal sudah mengeluarkannya dari mobil dan membawanya masuk ke dalam rumah.
