"Ini cara gue membalas dendam. Membalas dua orang sekaligus." - (Namakamu)
"Aku yang akan membuat kamu sadar. Balas dendammu cuma akan berakhir sia - sia." - Iqbaal
🌻🌻🌻
Cerita ini 11:12 dengan drama Thailand Game Saneha
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hawa dingin AC cukup membuat (Namakamu) kedinginan. Mungkin karena semalam dia menyetelnya terlalu tinggi. Tanpa sadar dia bergerak mendekat ke arah Iqbaal. Bergelung manja mencari kehangatan di dada Iqbaal.
Iqbaal mengerjap ketika merasakan (Namakamu) bergelung di dadanya. Dia tertawa lirih kemudian membawa (Namakamu) ke dalam pelukannya. Mungkin kalau perempuan itu bangun, dia akan menuduh Iqbaal mencari kesempatan. Padahal dia sendiri yang datang kepadanya tanpa diminta. Lalu Iqbaal melanjutkan tidurnya meski hari sudah mulai pagi.
Baru saja Iqbaal memejamkan matanya, (Namakamu) sudah bangun. Mata (Namakamu) membulat ketika menyadari posisinya yang berada dalam pelukan Iqbaal. Dia mendongak dengan cepat menatap wajah Iqbaal. Matanya terpejam. Dia kemudian bergerak pelan agar tidak membangunkan Iqbaal. Tapi Iqbaal malah memeluknya lebih erat dan hal itu membuat (Namakamu) terkejut.
Iqbaal tersenyum dengan mata terpejam. "Masih pagi. Tidur lagi aja." Kata Iqbaal parau yang dibalas pukulan dari (Namakamu) di dadanya.
"Lepasin." Iqbaal bergeming. Tidak melepaskan pelukannya sama sekali.
"Baal. Aku gak nyuruh kamu pindah ke sofa bukan berarti kamu bisa meluk aku seenaknya."
"Coba deh diinget lagi. Siapa yang pertama dusel - dusel?" Pertanyaan Iqbaal membuat pipi (Namakamu) memerah ketika samar - samar mengingat dialah yang mendusel mencari kehangatan.
"Tapi kamu nyari - nyari kesempatan kan? Kenapa gak dorong aku? Atau kamu pindah kek." (Namakamu) gelagapan membela dirinya sendiri.
Iqbaal tertawa kemudian melepaskan (Namakamu). "Jangan ngajak ribut. Masih pagi."
(Namakamu) mendengus kemudian beranjak dari ranjang tapi Iqbaal menariknya kembali hingga terjatuh di atas ranjang. "Mau tau cara bikin mami kamu seneng gak?" Tanya Iqbaal menaik turunkan alisnya.
"Jangan aneh - aneh."
"Enggak. Sini aku bisikin." Iqbaal mendekat. Dia menyibak rambut (Namakamu) ke samping kemudian mendekatkan bibirnya ke dekat telinga (Namakamu). Bukannya berbisik, Iqbaal malah mengecup leher (Namakamu) lama. Membuat (Namakamu) berjengit terkejut dan menahan napasnya. Dia kemudian mendorong tubuh Iqbaal menjauh darinya.