"Ini cara gue membalas dendam. Membalas dua orang sekaligus." - (Namakamu)
"Aku yang akan membuat kamu sadar. Balas dendammu cuma akan berakhir sia - sia." - Iqbaal
🌻🌻🌻
Cerita ini 11:12 dengan drama Thailand Game Saneha
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akhirnya setelah (Namakamu) menunggu beberapa hari untuk mendapatkan mangga muda, hari ini Bi Asri menemukannya di pasar.
Beberapa hari yang lalu (Namakamu) titip pada Bi Asri agar dibelikan mangga muda. Tapi karena belum musimnya, Bi Asri kesulitan mendapatkannya. Untungnya salah satu pedagang ada yang memiliki pohon mangga yang sedang berbuah dan menawari Bi Asri.
(Namakamu) mengambil salah satu buah mangga dari dalam plastik hitam. Aroma harumnya langsung menggodanya untuk segera dikupas dan dicicipi.
"Non (Namakamu) yakin mau makan mangga muda? Asem loh non rasanya." Bi Asri meringis melihat (Namakamu) mengupas mangga muda itu.
"Karena rasanya asem, makanya aku makan." Jawabnya tanpa menoleh sedikitpun ke arah Bi Asri yang berdiri di belakangnya.
"Non (Namakamu) mual gak?" Bi Asri sedang menebak. Perempuan yang sedang hamil kebanyakan mengidam mangga muda. Dia menebak (Namakamu) mungkin sedang hamil.
"Enggak."
"Kamu hamil?" Tanya Zevanya yang baru masuk dapur untuk mengambil air minum. Dia berjalan mendekat sambil mengelus perutnya yang mulai membuncit karena sudah hampir memasuki bulan keenam.
(Namakamu) menoleh. Reflek terkejut dengan pertanyaan Zevanya yang tiba - tiba. "Enggak." Jawabnya singkat. Dia memang tidak hamil. Karena baru beberapa hari kemarin dia menstrusi. Meski tidak banyak. Hanya seperti flek saja.
"Udah tes?" Tanya Zevanya lagi. Entah kenapa Zevanya sejak beberapa bulan terkahir tidak mengkonfrontasinya lagi. Dia selalu berlaku baik di depannya yang selalu (Namakamu) nilai sebagai pencitraan.
"Aku lagi mens. Jadi gak mungkin hamil."
"Lancar gak? Atau cuma flek? Coba deh di cek. Aku dulu juga gitu, aku kira mens biasa. Tapi ternyata hasilnya positif."
"Gak usah sok perduli deh. Gue selama ini diam bukan berarti gue menerima lo sepenuhnya jadi isteri papi gue."
Zevanya tidak perduli dengan perkataan (Namakamu). Dia berjalan kearah kotak p3k disimpan. Seingatnya dia pernah menyimpan beberapa testpack yang ikut terbawa saat dia pindah ke rumah ini. Dia meletakannya di samping lengan (Namakamu). "Tes aja dulu. Siapa tahu positif." Katanya kemudian mengambil air minum lalu pergi.
(Namakamu) menatap kotak kecil di sampingnya. Haruskah dia mencobanya? Tapi dia tidak mau kecewa melihat hasilnya.
"Coba aja, Non. Bener kata Nyonya Zevanya. Bibi juga curiga non (Namakamu) hamil."
"Tapi aku gak mual kaya orang hamil kebanyakan, Bi."
"Gak semua orang hamil itu mual - mual, Non." Kata Bi Asri yang memang sudah cukup umur untuk mengetahui hal - hal semacam ini.
"Iya. Nanti aku coba tes." Putus (Namakamu) pada akhirnya.
Setelah merasa cukup memakan mangga muda itu dia kembali ke kamar dengan membawa testpack pemberian Zevanya.