10 - Gown & Ring

2K 260 4
                                    

(Namakamu) bangkit berdiri setelah dia menulis list beberapa WO terpercaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Namakamu) bangkit berdiri setelah dia menulis list beberapa WO terpercaya. Dia mencari beberapa WO karena belum tentu ada WO yang sanggup menyiapkan acara pernikahan dalam waktu tiga minggu.

Dia menghampiri Iqbaal di mejanya. "Cari WO yuk."

"Kamu sendiri aja. Aku masih ada kerjaan." Balas Iqbaal tanpa mengalihkan oerhatiannya dari layar laptopnya.

"Kan bisa dikerjain nanti. Buruan yuk. Keburu mepet."

"Ini juga udah mepet."

(Namakamu) berdecak. Memang yang Iqbaal bilang benar sepenuhnya. Tapi maksud (Namakamu), setidaknya masih belum terlalu mepet.

"Ya makanya buruan. Kita beresin hari ini juga. Mumpung belum terlalu siang."

"Kerjaan aku numpuk (Namakamu)."

"Kerjain di rumah aja. Ntar aku bantuin. Ayo."

Iqbaal menghela napas memilih mengalah. Dia menutup layar laptopnya. Dilihatnya (Namakamu) sudah tersenyum sumringah yang membuat Iqbaal ikut tersenyum tipis.

Mereka pergi ke beberapa kantor WO yang sudah di list (Namakamu). Satu per satu mereka datangi dan selalu menolak dengan alasan tidak sanggup karena terlalu mepet atau sudah menghandle pernikahan orang lain di tanggal yang sama.

Masih ada salah satu WO yang jaraknya lumayan jauh.  Mau tidak mau Iqbaal harus menuruti (Namakamu).

"Kenapa gak ngurus sendiri aja sih?" Tanya Iqbaal yang sudah menyerah mencari WO untuk pernikahan mereka.

"Gak bisa. Malah tambah repot baal."

"Kan tinggal tambah nyari gedung, decor, catering, nyetak undangan. Gaun sama MUA aja kamu udah milih sendiri."

"Ngomongnya sih gampang. Udah buruan. Hari ini kita harus nyari gaun, sama cincin."

"Makan dulu lah."

"Ntar aja. Nanti waktunya gak keburu."

Sekali lagi Iqbaal harus mengalah. (Namakamu) memang sudah sejak lahir berkepala batu. Yang bisa Iqbaal lakukan hanyalah mengalah daripada malah berujung debat yang sia - sia.

Setelah menempuh waktu sekitar satu setengah jam, mereka tiba di kantor WO yang terakhir. Mereka masuk ke dalam bersama dan membicarakan rencana pernikahan mereka. Dan untungnya WO itu siap menghandle pernikahan mereka. Sekarang (Namakamu) bisa menghela napas lega. Tinggal  gaun dan cincin nikah.

"Aku mau makan dulu." Kata Iqbaal membelokan mobilnya ke rumah makan.

(Namakamu) tidak menolak seperti tadi. Dia juga perlu makan karena perutnya sudah keroncongan minta segera diisi. Selama makan mereka tidak banyak bicara.

Setelah menghabiskan makanan, mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka ke salah sebuah butik yang direkomendasikan oleh Vivi.

Setelah menghabiskan makanan, mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka ke salah sebuah butik yang direkomendasikan oleh Vivi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bride X IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang