Bonus 4

2.6K 289 6
                                    

Bonus terakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus terakhir... katakan selamat tinggal untuk cerita ini. Maaf ya buat yang minta cerita ini tetep dilanjut karena cerita ini harus berhenti sampai sini. Ayo habis dari sini pindah ke lapak sebelah.

(Namakamu) menatap kamar bayinya yang berantakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Namakamu) menatap kamar bayinya yang berantakan. Sejak pindah kamar bayinya berubah menjadi gudang. Banyak barang - barang yang diletakan begitu saja. Beberapa paperbag, kotak, dan kantong keresek dominan memenuhi ruangan itu. Termasuk kereta bayi yang Vivi belikan dari luar negeri. Yang (Namakamu) yakini barang itu hanya akan menjadi pajangan.

Dia masuk ke dalam untuk menatanya. Tidak ada orang lain yang bisa (Namakamu) mintai tolong. Iqbaal sudah pergi ke kantor, dan pembantu di rumahnya pergi ke pasar untuk membeli beberapa keperluan dapur.

(Namakamu) membuka semua paperbag, kotak, dan kantong kresek. Mengeluarkan isinya untuk dia sisihkan menurut jenisnya. Ada pakaian, dan mainan.

Pakaian - pakaian bayi dia masukan ke almari kecil. Lebih seperti meja besar yang memiliki banyak laci. Sedangkan mainan yang dominan boneka dia masukan pada keranjang rotan yang ada di sana, ada juga yang dia tata di atas meja, box bayi, dan yang ukuran besar dia letakan di pojok ruangan.

Saat berdiri setelah membereskan bungkusan - bungkusan bekas dia merasa tidak nyaman dengan perutnya. Disusul air yang terasa merembes. Matanya membulat.

Air ketubannya pecah. Di saat usia kandungannya baru jalan delapan bulan.  Dia tidak mengangkat barang yang berat saat membereskan kamar bayinya. Tapi kenapa air ketubannya bisa pecah lebih awal?

Dia harus ke rumah sakit sekarang. (Namakamu) harus menahan rasa sakitnya. Tidak ada yang bisa mengantarnya ke rumah sakit. Dia harus memanggil ambulan atau memesan taksi.

Dan dia memilih memanggil ambulan. Dengan menahan rasa sakitnya sambil menunggu ambulan datang, dia mengemasi barang - barang yang dia butuhkan.

 Dengan menahan rasa sakitnya sambil menunggu ambulan datang, dia mengemasi barang - barang yang dia butuhkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bride X IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang