18 - Honeymoon

2.7K 280 10
                                    

(Namakamu) tidak terkejut ketika Vivi memberikan tiket kelas bisnis untuknya dan Iqbaal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Namakamu) tidak terkejut ketika Vivi memberikan tiket kelas bisnis untuknya dan Iqbaal. Dia sendiri tidak keberatan. Toh perjalanan dari Jakarta ke Korea cukup lama. Sekitar tujuh jaman karena pesawat tidak perlu transit. Biasanya, beberapa pesawat akan transit terlebih dahulu di Hongkong atau Manila dan itu duabelas jam perjalanan udara.

Kalau ditanya soal visa, semua dipermudah dengan uang. Apalagi Vivi punya link dengan embassy Korea.

Mereka sampai di Inchoen pukul 20.30 waktu standar Korea. Setelah menunggu bagasi dan mengambil koper mereka, mereka kemudian berjalan ke arah arrival hall.

Kata Vivi, mereka akan dijemput seorang travel guide. Tapi sejaih mata memandang, mereka tidak menemukan seorangpun yang membawa papan nama mereka.

"Iqbaal dan (Namakamu) kan?" Tanya seorang bermata sipit yang menghampiri mereka sambil membawa troli.

"Iya betul." Jawab Iqbaal.

"Selamat datang di Korea." Orang itu mengulurkan tangannya. "Perkenalkan nama saya Lee Donghyuk. Panggil saja Mister Lee. Saya yang akan memandu kalian selama disini."

Iqbaal membalas jabatan tangan Mister Lee. "Oh iya. Saya Iqbaal dan ini isteri saya, (Namakamu)."

"Sini. Biar kopernya saya bawakan." Mister Lee mengambil koper milik Iqbaal dan (Namakamu) lalu meletakannya di atas troli.

"Tempat tukar mata uang dimana ya Mister?" Tanya Iqbaal. Dia ingin menukarkan uangnya dengan mata uang won. Karena dia benar - benar tidak mempersiapkan perjalanan ini.

"Ada disebalah sana. Ayo saya antar." Mister Lee berjalan lebih dahulu.

"Kalau tempat beli T-money dimana Mister?" Tanya  (Namakamu) yang sudah mengetahui jika di Korea lebih mudah memiliki T-money untuk pembayaran transportasi. Itupun dia tahu dari teman kuliahnya yang memang berasal dari Korea.

"Saran saya, dari pada beli T-money lebih baik membeli Korea Tour Card. Lebih menguntungkan. Bisa dapat diskon masuk area wisata. Nanti saya antar ke GS25. Sekalian bisa top up."

"Soal penginapan?"

"Tenang saja. Saya sudah mencari sesuai permintaan Bu Vivi."

(Namakamu) manggut - manggut. Kemudian ikut menukarkan uangnya di mesin yang satunya. Tapi Iqbaal melarangnya. "Gak usah nukarin uang. Pakai uang aku aja."

"Gak mau."

"(Namakamu), aku suami kamu. Jadi urusan aku wajib nafkahin kamu."

"Apaan sih? Gak usah sok jadi suami beneran deh."

Iqbaal tidak melarangnya lagi. Percuma juga dia melarang (Namakamu).  Marena gadis keras kepala itu tidak akan mendengarnya. Biar kalau memang dia tidak mau dinafkahi.

Sebenarnya (Namakamu) menolak uang Iqbaal bukan sekedar gengsi. Dia berpemikiran give and take. Ketika dia menerima pemberian Iqbaal itu berarti dia juga harus memberikan sesuatu kepada Iqbaal. Dan karena tidak ada seauatu yang bisa dia berikan, maka dia menolak pemberian Iqbaal.

Bride X IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang