Chapter 25: Suffering

378 56 23
                                    

Ini adalah chapter buat kalian yang penasaran apa yang terjadi dengan Luhan. But jangan terkejut dengan sesuatu di bawah, karena...

Udah ah baca dulu.

For those Hunhan takes, please listen to the background music:
Yeo Eun (Melody Day) - After Time






































"Maaf atas kekacauan yang sudah terjadi, Perawat Xiao. Kami benar-benar salah karena sudah membesarkan seorang anak yang kurang ajar pada istrinya."

Atas nama anaknya, Chanli rela untuk membungkuk dan meminta maaf. Ia merasa sangat malu ketika harus menatap kepada Perawat Xiao mengingat perlakuan Shixun pada Luhan tadi. Dan itu memang bukanlah cerminan Keluarga Wang yang terhormat.

"Anda tidak perlu seperti itu, Menteri Wang. Saya juga benar-benar minta maaf karena sudah memukul anak anda tanpa permisi." Ucap Perawat Xiao.

"Itu tidak masalah. Anakku memang sudah kurang ajar pada istrinya. Maafkan kami karena sudah membuat kekacauan ini."

Perawat Xiao tersenyum. Lalu memberikan sekeranjang buah-buahan kepada Chanli. "Keluarga kami menanam sendiri buah-buahan ini. Kuharap, kondisi Putri Luhan segera membaik. Kalau begitu, saya permisi. Selamat malam, Menteri Wang."

Sesaat setelah Perawat Xiao pergi, Baixian datang menghadap suaminya. Dengan membawa Hua dalam gendongannya dan tekadnya yang bulat untuk menjauhkan Luhan dari Shixun.

"Ada apa lagi? Kau tidak pergi tidur?" Tanya Chanli.

"Ranjang serasa dingin tanpamu, Wang Chanli." Rayunya dengan nada yang sedikit ketus.

"Aissh, kata-kata itu lagi." Chanli mendengus kesal. "Langsung saja ke intinya!"

"Aku menarik kembali ucapanku untuk mempertahankan pernikahan Shixun dan Luhan. Mataku benar-benar tidak tahan untuk tetap melihat mereka bersatu sementara Shixun masih tetap membenci Luhan. Oleh karena itu, aku memutuskan untuk mendekatkan Luhan dengan keponakanku..





















































































.. Putra Mahkota Junmyeon."



"Apa? Aku sedang tidak tuli, benar? Baixian hendak menjodohkan Luhan dengan si kerdil yang kejam itu? Bagaimana Luhan bisa bertahan hidup dengannya jika calon suaminya saja lebih mengerikan daripada Shixun?" Batinnya.

🌟

🍁

🍂

Pagi ini, keadaan rumah nampak begitu sepi. Baixian yang biasanya tetap dirumah entah kenapa berniat untuk berkebun dan beternak di rumah Nenek Han. Ada-ada saja, seorang Putri rela mengotori tangannya hanya untuk mengisi waktu luang.

Luhan sedang menemani Hua bermain dengan teman-temannya saat ini. Wanita itu duduk di teras pondok kecil, sementara matanya terus mengawasi Hua yang sedang berusaha untuk menangkap kupu-kupu. Perutnya yang sudah mulai membesar membuatnya kesulitan untuk bergerak terlalu banyak.

"Apa benar ini kediaman Keluarga Wang?"

Seseorang tiba-tiba datang ke rumah. Sedikit mencurigakan, sebab pria itu bahkan tidak memberi pesan sebelum-sebelumnya. Namun, karena Luhan sudah pernah bertemu dengannya, wanita itu tidak merasa asing lagi.

𝐒𝐡𝐨𝐰 𝐘𝐨𝐮𝐫𝐬𝐞𝐥𝐟 «ʜᴜɴʜᴀɴ» ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang