Ceyamat mayam Minggyuuuuh!!!
Cie dapat notif. Baca gih.
Hayu dibaca. Masih anget ini..
Para pengawal itu menyeret Luhan menuju penjara bawah tanah, penjara untuk para penjahat yang sudah sangat berbahaya bagi keluarga kekaisaran dan harus dihukum mati.
Siapa orang yang mau berada di tempat itu dalam waktu yang lama?
Banyak kecoa, tikus, bahkan ular yang berkeliaran disana. Sel demi sel hanya dibatasi dengan sebuah papan tipis. Alas tidur untuk tahanan terbuat dari jerami kering yang berkenaan langsung dengan lantai- atau lebih tepatnya tanah.
Para tahanan hanya diberi makan bola beras setiap harinya. Itupun hanya sekali sehari. Tak heran, banyak tahanan yang lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya terlebih dahulu sebelum mereka dieksekusi yang kebanyakan dalam bentuk hukuman mati.
Kau akan disiksa sebelum mati. Kemudian kau akan mati dengan mata yang terbuka lebar,- begitulah pendapat orang mengenai penjara bawah tanah milik Kekaisaran.
"Jaga tahanan ini. Kalian boleh menyiksanya jika dia memberontak. Ini adalah perintah dari Kaisar, sekaligus hak bagi kalian."
Mereka melepaskan dengan kasar tubuh kaku Luhan seperti menjatuhkan sebuah batu. Gadis itu hanya terdiam. Tubuhnya sudah tidak bisa merespon dengan gerakan apapun, pun matanya yang tidak bisa terpejam. Hanya suaranya yang bisa merespon sesuatu kali ini.
"Sakit.."
Hanya itu ucapan terakhirnya sebelum kesadarannya benar-benar habis. Ia tidak sadarkan diri, namun matanya tidak terpejam. Kedua bola mata itu tetap terjaga, membuat seluruh penjaga yang disana merinding ketakutan.
🌟
🍁
🍂
Dayang Hua menangis. Ia menatap penuh air mata tubuh kaku Nenek Suri lalu tersenyum pahit. Kemudian ia berlari menuju paviliun utara, hendak memberitahukan kepada Kaisar mengenai kabar duka ini.
"Kaisar!" Teriaknya.
Sosok yang dipanggil itu berbalik, mendapati pelayan setia Nenek Suri yang mendatanginya dengan raut wajah khawatir. Nafasnya tersengal-sengal, tampaknya ada sesuatu yang buruk telah terjadi.
"Ada apa, Dayang Hua?" Tanya Yifan.
"Nenek Suri... Nenek Suri.."
"Ada apa dengan Nainai?"
"Nenek Suri bunuh diri!" Pekiknya. Membuat Kaisar Wu cepat-cepat bergegas pergi menuju kediaman Nenek Suri.
🌟
🍁
🍂
Kini istana sedang sibuk mempersiapkan upacara kremasi untuk jenazah Nenek Suri. Semua orang bersiap-siap, mengusahakan segala yang terbaik sebagai penghormatan terakhir mereka kepada Nenek Suri.
Upacara kremasi diadakan terbuka dihadapan rakyat, karena itu adalah permintaan Nenek Suri sendiri semasa hidupnya.
Saat tengah hari, semuanya telah siap. Seluruh rakyat telah berkumpul, begitu juga dengan keluarga kekaisaran beserta para tahanan kekaisaran. Hanya saja, Luhan serta para tahanan bawah tanah tidak kelihatan disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐡𝐨𝐰 𝐘𝐨𝐮𝐫𝐬𝐞𝐥𝐟 «ʜᴜɴʜᴀɴ» ✓
Fanfiction[END] Wu Luhan, seorang putri tunggal keturunan dinasti Wu Tian yang hidup dibawah tekanan berat sebagai seorang penerus takhta. Tak ada yang mau menganggapnya karena kedudukannya yang hanyalah seorang putri. Tantangan hidup berhasil membuatnya ber...