Boleh dong kerelaannya untuk vote sama komen. Hehehe..
Baixian menatap menantunya itu tidak percaya. Terus mengulang-ulang ucapan Luhan dalam benaknya.
Sebenarnya ia juga belum tahu mengenai hal ini. Chanli itu jujur mengatakan kepadanya bahwa dia adalah anak yang berasal Keluarga Wang, bukan seorang yang lahir dari keluarga dinasti. Lagipula, gerak-gerik suaminya selama ini tidak ada yang mencurigakan. Mereka telah menikah lebih dari tiga puluh tahun, sudah pasti mereka saling mempercayai.
"Apa katamu?"
"Ayah dan Shixun. Aku yakin mereka adalah keturunan yang hilang dari Dinasti Wu Tian." Ulangnya, nada bicara Luhan kali ini lebih serius.
"Kau jangan bercanda, Luhan. Mereka itu masih keluarga Wang. Mungkin hanya sebuah kebetulan jika tanda lahir itu ada pada leher mereka." Baixian menyangkal. Tentu ia tidak terima jika Luhan seenaknya mengatakan suatu hal yang tidak masuk akal mengenai suami dan anaknya.
"Ibu harus tahu satu hal. Keluargaku, mereka bukanlah seperti yang orang kira. Dinasti Wu Tian itu berjaya sebab satu hal, mereka melakukan cara apapun agar keturunan mereka tetap memerintah sampai akhir waktu. Banyak pula cara yang mereka lakukan agar nama mereka tetap baik dalam pandangan rakyat. Dan menurut sejarah tertulis yang pernah kubaca, kedua orang tuaku adalah orang pertama yang berani menentang beberapa aturan dari Dinasti." Ucapnya, mengawali kisah panjang mengenai Dinasti Wu Tian.
"Dinasti Wu Tian bukanlah dinasti yang baik-baik. Mereka seolah jaringan darah keji yang semena-mena terhadap orang lain. Ada sebuah ruangan bawah tanah istana, jauh dari penjara yang menyimpan semua kisah keburukan keluargaku. Aku menemukan banyak sekali kisah-kisah yang tidak pernah diceritakan oleh siapapun dari keluarga kami. Sebab itu adalah tempat dimana aib tersimpan rapi secara turun temurun. Aku pernah melihat silsilah keluargaku, dan menemukan satu garis yang hilang atas keturunan dari Putri Jiali ke-9, kakak perempuan kakekku, anak sulung perempuan pertama yang tidak dibuang. Kisahnya cukup menarik, dia melakukan tindakan asusila dengan ayahnya sendiri dan hamil. Mengetahui perbuatannya itu, istana sangat malu dan memutuskan untuk menyingkirkan Putri Jiali dan menghapus catatan sejarah tentangnya dan keluarganya." Luhan menjelaskan semuanya, bahkan aib keluarganya sendiri.
"Maka dari itu, kakekmu yang menjadi penerus?"
"Benar sekali, ibu. Karena perbuatannya itu, gelar Putri Jiali dicabut dan ia disingkirkan dari istana untuk selama-lamanya. Keturunannya sampai sekarang masih belum diketahui dan tidak akan dicatat oleh istana. Lagipula, siapa orang yang mau mengingat aib keluarganya sendiri?" Jawab Luhan.
"Lalu bagaimana kau bisa secepat itu mengecap Ayah Mertuamu sebagai keturunan Dinasti Wu Tian yang hilang?" Baixian bertanya lagi, pembahasan ini terdengar menarik di telinganya.
"Ini sebenarnya bukan dari hasil pemikiranku, Ibu. Tapi Junmyeon yang memberitahukan kepadaku. Dia memang sedikit mencurigai tanda lahir pada belakang leher Ayah dan Shixun. Dan saat di melihat kesamaan antara tanda lahir kami, Junmyeon menarik kesimpulan bahwa mungkin Ayah dan Shixun selama ini adalah keturunan Dinasti Wu Tian yang hilang." Jelasnya lagi.
"Menyebalkan! Dasar manusia pendek!" Baixian membatin, menyesal telah membiarkan Calon Raja pendek itu meracuni isi pikiran menantunya.
"Ibu jangan cepat mengambil keputusan dulu. Bagaimana jika kita memeriksa tanda lahir Ayah dan Shixun nanti? Kita akan pastikan apa yang Junmyeon katakan itu benar." Usulnya, memberi saran kepada mertuanya agar jangan langsung cepat mengambil kesimpulan.
"Boleh saja. Namun apa itu akan berhasil?"
"Kita akan bermain licik, Bu." Usul Luhan lagi. "Kita akan pakai cara cantik untuk mengungkap rahasia mereka. Karena aku yakin, Ayah dan Shixun tidak akan tahan dengan kecantikan kita. Kita akan jebak mereka dan melihat sendiri tanda lahir itu pada belakang leher Ayah dan Shixun!" Ucap Luhan, terdengar begitu yakin dengan rencananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐡𝐨𝐰 𝐘𝐨𝐮𝐫𝐬𝐞𝐥𝐟 «ʜᴜɴʜᴀɴ» ✓
Fanfiction[END] Wu Luhan, seorang putri tunggal keturunan dinasti Wu Tian yang hidup dibawah tekanan berat sebagai seorang penerus takhta. Tak ada yang mau menganggapnya karena kedudukannya yang hanyalah seorang putri. Tantangan hidup berhasil membuatnya ber...